Sabtu, 24 Januari 2015

Materi SKL UN Sosiologiread only


SKL 1
MENJELASKAN SOSIOLOGI SEBAGAI ILMU 
1.    Mendeskripsikan obyek kajian, kegunaan, metode atau ciri-ciri ilmu sosiologi
2.    Menjelaskan permasalahan sosial atau pemecahan masalah sosial

1.      Arti Sosiologi
o   Secara Etimologi (asal kata), sosiologi berasal dari kata Socious (Latin), artinya kawan / lawan dan Logos (Yunani), artinya ilmu.
o   Secara harfiah artinya ilmu yang membicarakan tentang masyarakat

2.      Obyek Sosiologi
o   Obyek material
Individu dalam kehidupan masyarakat
o   Obyek formal
Hubungan sosial antarindividu dan berbagai jenis proses sosial yang muncul dalam kehidupan masyarakat


3.      Kegunaan Sosiologi
a.    Perencanaan sosial
o   Sosiologi memahami perkembangan kebudayaan masyarakat.
o   Sosiologi memiliki disiplin ilmiah yang didasarkan atas obyektifitas
o   Dapat digunakan untuk mengetahui tingkat ketertinggalan dan tingkat kemajuan masyarakat ditinjau dari sudut kebudayaannya.
o   Sosiologi memahami hubungan manusia dengan alam, hubungan antar golongan, proses  perubahan dan pengaruh penemuan baru terhadap masyarakat.
b.    Penelitian sosial
o   Untuk memahami simbol-simbol kata, kode, serta berbagai istilah yang digunakan oleh  masyarakat sebagai penelitian empiris.
o   Pemahaman terhadap pola-pola tingkah laku manusia dalam masyarakat.
o   Kemampuan melihat kecenderungan arah perubahan pola tingkah laku masyarakat atas sebab-sebab tertentu.
c.    Pembangunan
sosiologi dapat mendukung tercapainya tujuan pembangunan melalui analisis sosial terhadap dampak-dampak pembangunan dan rekayasa sosial
d.    Pemecahan masalah/solusi masalah sosial
masalah sosial adalah ketidaksesuaian antara unsur-unsur sosial yang membahayakan kehidupan masyarakat. Sosiologi dapat menyarankan solusinya

Kegunaan Sosiologi secara umum:
o   Sebagai sarana dan alat untuk memahami masyarakat secara khusus
o   Sebagai alat untuk memahami struktur masyarakat, pola interaksi dan stratifikasi sosial.
o   Hasil studinya dapat digunakan untuk menetapkan suatu kebijakan oleh instansi terkait.
o   Hasil studinya dapat digunakan sebagai pertimbangan untuk memecahkan masalah
o   Fakta, data pada masyarakat bisa membantu kegiatan pembangunan (perencanaan, pelaksanaan, dan  evaluasi hasil).

4.      Metode Sosiologi
a.    Metode Kualitatif
Metode analisis yang memakai bahan/data/informasi yang sukar diukur dengan angka/ukuran eksak, tetapi lebih bersifat deskriptif.
b.    Metode Kuantitatif
Metode analisis yang memakai angka/ukuran statistik/matematik, melalui pengolahan data, dan pengorganisasian data. Data berupa angka dan mudah diklasifikasikan ke dalam kategori-kategori
c.    Metode Historis
Merupakan metode pengamatan yang menganalisis peristiwa-peristiwa dalam masa silam untuk merumuskan prinsip-prinsip umum.
d.    Metode Komparatif
Merupakan metode pengamatan dengan cara membandingkan antara berbagai masyarakat dan bidangnya untuk mendapatkan persamaan dan perbedaan sebagai petunjuk dalam suatu masyarakat
e.    Metode Studi Kasus
Merupakan metode analisis yang memfokuskan diri untuk mempelajari sedalam-dalamnya salah satu gejala nyata (kasus) dalam kehidupan masyarakat.
f.     Metode Eksperimen
Merupakan suatu cara untuk mengetahui pengaruh perubahan pola kehidupan masyarakat melalui percobaan-percobaan pada kelompok sosial tertentu dan kelompok lain sebagai pengendali.

5.      Ciri-ciri Sosiologi
a.    Empiris
didasarkan pada observasi terhadap segala kenyataan  di  masyarakat.
b.    Teoritis
selalu berusaha menyusun kesimpulan dari hasil-hasil observasi  dan wawancara   untuk menghasilkan teori keilmuan.
c.    Kumulatif
teori-teori dalam sosiologi dibentuk atas dasar teori-teori yang  sudah ada sebelumnya, kemudian diperbaiki, diperluas dan diperdalam.
d.    Non-etis
sosiologi tidak membicarakan baik buruknya, benar salahnya fakta  tetapi yang lebih penting adalah menjelaskan fakta secara analisis dan obyektif.

6.      Masalah Sosial
Masalah sosial ditinjau dari faktor pendorongnya:
o   Masalah sosial karena faktor ekonomi,  menunjukkan ketidakmampuan seseorang dalam memenuhi kebutuhan sendiri secara layak
contoh, kemiskinan, pengangguran, anak jalanan
o   Masalah sosial karena faktor biologis  menunjukkan adanya ketidaksesuaian keadaan lingkungan yang berpotensi menimbulkan ketidakstabilan kondisi biologis masyarakat
Contoh, penyakit menular, virus baru, makanan beracun
o   Masalah sosial karena faktor psikologis.
Contoh, penyakit saraf, gila, bunuh diri.
o   Masalah sosial karena faktor   sosial  terjadi akibat nilai dan norma tidak diakomodasikan   dalam setiap perilaku individu
Contoh, kriminalitas, pelecehan seksual, korupsi, teroris
o   Masalah sosial karena   karena faktor budaya, disebabkan ketidaksesuaian pelaksanaan nilai, norma dan kepentingan sosial akibat adanya proses perubahan sosial dan pola masyarakat yang heterogen. Contoh, konflik antar etnik, diskriminasi gender, pengakuan hak milik kebudayaan lintas negara
Jenis-jenis masalah sosial :
Kemiskinan, kejahatan, disorganisasi keluarga, peperangan, masalah remaja,masalah kependudukan

Pemecahan masalah sosial dapat diatasi melalui cara sebagai berikut:
o   Meningkatkan pemerataan pembangunan
o   Menyediakan modal usaha
o   Meningkatkan kesadaran sosial
o   Menyosialisasikan nilai dan norma sosial
o   Mempertegas sanksi bagi pelanggar norma



SKL 2
MENDESKRIPSIKAN NILAI, NORMA DAN SOSIALISASI
1.   Mengidentifikasi jenis /fungsi nilai atau norma sosial
2.   Menjelaskan keteraturan sosial
3.   Menjelaskan fungsi atau tujuan sosialisasi
4.   Mengidentifikasi berbagai bentuk media sosialisasi
1.      Jenis Nilai
a.    Menurut Notonegoro
o   Nilai Material, yaitu segala sesuatu yang dimanfaatkan sebagai kebutuhan fisik bagi manusia.
Contoh :   pakaian, air , makanan
o   Nilai Vital, yaitu segala yang berguna bagi manusia untuk dapat mengadakan kegiatan dan aktivitas
Contoh : Buku dan alat tulis bagi seorang pelajar
o   Nilai Kerohanian / Spiritual, yaitu segala yang berguna untuk memenuhi kebutuhan rohani.
Meliputi :
­   Nilai kebenaran/logis (bersumber pada akal manusia)
­   Nilai religius/agama (bersumber dari keyakinan dan mutlak) 
­   Nilai moral/etika /kebaikan   (bersumber pada kehendak/kemauan manusia)
­   Nilai keindahan/estetika (bersumber dari unsur rasa manusia)

b.    Berdasarkan Cirinya
o   Nilai mendarah daging
Nilai yang sudah menyatu dalam pribadi seseorang, sehingga sikap dan perilakunya sesuai dengan nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh masyarakat.
o   Nilai Dominan
Yaitu nilai-nilai yang diutamakan/ dianggap lebih penting daripada nilai-nilai yang lain.
Ciri-ciri nilai dominan :
­   Dianut oleh sebagian besar masyarakat
­   Dianut dalam kurun waktu yang panjang
­   Punya pengaruh kuat dalam kehidupan sosial
­   Disusun, dan dibentuk dengan perjuangan dan dipertahankan secara gigih.
­   Dirumuskan oleh orang yang punya prestasi tinggi
o   Nilai instrumental
Nilai yang bersifat lentur terhadap adanya hukum dan biasanya terdapat dalam kelompok primer yang anggota memiliki rasa empati satu dengan yang lain.

2.      Fungsi nilai sosial:
o   Sebagai petunjuk arah untuk bersikap dan bertindak
Contoh : nilai persatuan dan kesatuan, gotong royong
o       Sebagai acuan dan sumber motivasi
Contoh : Nilai IPTEK, IMTAQ
o   Sebagai benteng perlindungan bagi eksistensi suatu masyarakat
Contoh : Nilai Pancasila
o   Sebagai tolok ukur terhadap hal-hal yang bersifat etis
o   Sebagai pemandu & pengontrol bagi sikap & tindakan manusia
o       Sebagai alat pemersatu anggota masyarakat

3.      Jenis norma sosial
Jenis norma berdasarkan tingkatan/daya ikat:
a.    Usage/cara
Daya ikat lemah, sanksi berupa celaan/hinaan
Contoh : makan sambil bersendawa dan makan sambil berdiri
b.    Folkways/kebiasaan
Perbuatan yang di ulang-ulang ,daya ikat agak kuat, sanksi berupa gunjingan, dan teguran
Contoh : mengetuk pintu ketika masuk, patuh pada orang tua, member dengan tangan kanan
c.    Mores/tata kelakuan
Daya ikat cukup kuat, sanksi berupa kutukan atau dikucilkan
Contoh : Larangan berzina.
d.    Custom/adat
Daya ikat sangat kuat dan menjadi sistem nilai budaya yang dipedomani oleh semua warga masyarakat.
Sanksi berupa kutukan atau dikucilkan, dipermalukan dan membayar denda.
Contoh : hukum adat di desa Panglipuran bali yang melarang seseorang memiliki istri lebih dari satu, apabila sesorang melanggar ,ia akan dikenai sanksi pengucilan ditempat khusus
e.    Laws (Hukum)
Merupakan sekumpulan aturan tertulis dalam masyarakat yang berisi ketentuan, perintah dan larangan   agar tercipta suatu keadilan . Pelanggaran terhadap hukum akan diberi sanksi

Norma Umum
Aturan yang berfungsi secara universal bagi semua lapisan masyarakat. Sifatnya langgeng dan sulit digantikan.
o    Norma moral
aturan yang berkaitan dengan akhlak dan kesusilaan. bersumber pada ajaran agama, adat istiadat, filsafat, dan nilai-nilai kemanusiaan.
o    Norma kesopanan
peraturan sosial yang mengarah pada hal-hal yang berkenaan   dengan cara bertingkah laku yang wajar
o    Norma kelaziman
norma tertentu yang telah lazim berlaku bagi setiap warga masyarakat.
o    Norma agama
bersumber pada ajaran agama yang mutlak berasal dari Tuhan tentang dosa dan pahala.

Tiga kode sosial, antara lain :
o    Kode Etik
Merupakan aturan yang berkaitan dengan kesopanan atau kesusilaan dimana sanksi pelanggaran berupa cibiran/cemoohan yang menyebabkan ketidak senangan orang lain.
o    Kode Moral
Merupakan aturan yang berkaitan dengan tatacara berperilaku, yang mana sanksi pelanggaran berupa hukuman ganti rugi, denda dan penjara serta menyebabkan kerugian bagi orang lain. 
o    Kode Agama
Merupakan aturan yang berkaitan dengan tatacara berperilaku yang dituangkan dan dituntunkan dalam ajaran agama/kitab suci, dan sanksinya dosa.

4.      Fungsi Norma
o   Sebagai tolak ukur terhadap perbuatan yang bersifat etis
o   Untuk menjaga kelestarian nilai-nilai dalam masyarakat
o   Sebagai alat pengendalian sosial
o   Mengatur kehidupan bersama agar tertib dan teratur

5.      Keteraturan Sosial
Adalah suatu kondisi yang menunjukkan hubungan sosial berjalan secara tertib dan teratur  menurut nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat

Unsur-unsur keteraturan sosial
o   Tertib sosial
Merupakan kondisi masyarakat yang di dalamnya terjadi hubungan yang selaras antara tindakan anggota masyarakat dengan nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat.
Ciri-ciri tertib sosial : 
­   Adanya kerjasama yang berlangsung dalam suasana menyenangkan
­   Adanya sistem nilai dan norma yang jelas
­   Anggota masyarakat mengetahui dan memahami norma dan nilai sosial yang berlaku.
o   Orde sosial
Suatu sistem norma dan nilai yang diakui dan dipatuhi oleh warga masyarakat. Orde akan tercapai bila tertib sosial dapat dipertahankan keberadaannya.
Contoh : peraturan tentang disiplin dan peraturan masa belajar.
o   Keajegan sosial
Suatu keadaan yang menunjukkan kondisi keteraturan sosial yang tetap dan berlangsung secara terus menerus. Dapat tercapai apabila orde yang ada tetap konsisten dan terpelihara.
Contoh : tiap pagi siswa ke sekolah dengan seragam, mengikuti pelajaran atau kegiatan di sekolah.
o   Pola sosial
Corak hubungan sosial yang tetap dalam berinteraksi sosial. Terbentuk cukup lama dan berulang-ulang. Muncul menjadi mode yang tetap untuk dicontoh.
Contoh : pola penggunaan waktu

6.      Fungsi Sosialisasi
Sosialisasi merupakan proses pemelajaran nilai dan norma sosial untuk membentuk perilaku dan kepribadian individu dalam masyarakat
Fungsi sosialisasi adalah :
o   Membentuk pola perilaku dan kepribadian individu berdasarkan kaidah nilai dan norma suatu masyarakat
o   Menjaga keteraturan hidup dalam masyarakat atas keragaman pola tingkah laku berdasarkan nilai dan norma yang diajarkan
o   Menjaga integrasi kelompok dalam masyarakat

7.      Tujuan Sosialisasi
o   Memberikan ketrampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan seseorang untuk melangsungkan kehidupannya ditengah-tengah masyarakat
o   Mengembangkan kemampuan seseorang untuk berkomunikasi secara efektif  dan mengembangkan kemampuan untuk membaca, menulis dan bercerita.
o   Membantu seseorang mengendalikan fungsi-fungsi organik melalui latihan mawas diri .
o   Menanamkan kepada seseorang nilai dan kepercayaan pokok yang ada dalam masyarakat

8.      Tahap Sosialisasi
Sosialisasi yang dilakukan individu melalui tahap-tahap:
o   Tahap persiapan ( Preparatory Stage ) 
Dialami anak sejak manusia dilahirkan, saat seorang anak mempersiapkan diri untuk mengenal dunia sosialnya. Pada masa ini anak mulai melakukan kegiatan meniru meski tidak sempurna
o   Tahap Meniru ( Play Stage )
Ditandai semakin sempurnanya seorang anak menirukan peran-peran yang dilakukan orang dewasa
o   Tahap siap bertindak ( Game Stage )
Yaitu peniruan yang dilakukan sudah mulai berkurang dan digantikan oleh peran yang secara langsung dimainkan sendiri dengan penuh kesadaran
o   Tahap penerimaan norma kolektif (Generalized   other)
Yaitu seorang anak dianggap telah dewasa, dia sudah mulai menempatkan dirinya pada posisi masyarakat secara luas


9.      Jenis-jenis Sosialisasi
Bentuk sosialisi
o   Primer
merupakan bentuk sosialisasi pertama yang diterima oleh individu dilingkungan keluarga
o   Sekunder
memperkenalkan individu ke dalam lingkungan di luar keluarganya seperti sekolah , lingkungan bermain , media massa atau lingkungan kerja
Pola sosialisasi 
o   Represif
merupakan bentuk sosialisasi yang berpusat pada orang tua
o   Partisipatoris
bentuk sosialisasi yang mengutamakan partisipasi anak
Tipe sosialisasi
o   Formal
melalui lembaga yang berwenang melalui ketentuan yang berlaku dalam Negara  seperti pendidikan sekolah dan pendidikan militer
o   Informal
terdapat di dalam masyarakat atau dalam pergaulan yang bersifat kekeluargaan seperti antarteman, sesama anggota club, kelompok sosial yang ada dalam masyarakat

10.    Media/agen sosialisasi dan perannya
o   Keluarga
­   memberikan pengawasan dan pengendalian yang wajar.
­   mendorong anak untuk membedakan antara  yang benar dan yang salah
­   orang tua berperan mendidik anak agar kehadirannya dapat diterima oleh masyarakat
­   sosialisasi diberikan oleh orang tua kepada anak agar membentuk ciri khas kepribadiannya
o   Kelompok bermain/teman sebaya
­   memberikan rasa aman dan dianggap penting.
­   wahana penyaluran berbagai perasaan.
­   mengembangkan ketrampilannya.
­   membentuk kedewasaan.
o   Sekolah
­   mengembangkan berbagai potensi
­   melestarikan kebudayaan antargenerasi
­   merangsang partisipasi demokrasi
­   menciptakan cakrawala intelektual dan cita rasa keindahan
­   meningkatkan kemampuan menyesuaikan diri melalui bimbingan dan penyuluhan
­   meningkatkan taraf kesehatan melalui pendidikan olahraga dan kesehatan
­   menciptakan kecintaan kepada tanah air, menunjang integritas antarsuku dan antarbudaya
o   Lingkungan kerja
­   meningkatkan etos kerja
­   mengembangkan kedisiplinan
­   membentuk pribadi bertanggung jawab
­   menumbuhkan kemandirian
­   memahami status dan peran
­   menumbuhkan dedikasi/pengabdian
o   Media massa
­   memberikan berbagai informasi
­   memberikan hiburan 
­   memberikan pola pikir baru yang lebih universal

Pembentukan kepribadian
Kepribadian adalah organisasi faktor-faktor biologis, psikologis,  dan sosiologis yang mendasari perilaku individu

Faktor-faktor mempengaruhi kepribadian:
o   Warisan Biologis ( faktor keturunan )
Warisan biologis berpengaruh terhadap pembentukan kepribadian. Perbedaan pada setiap individu dapat berpengaruh pada kepribadian setiap orang.
o   Lingkungan alam atau geografis
Lingkungan geografis atau alam yang berbeda akan membentuk kepribadian setiap  individu juga berbeda. Lingkungan alam atau geografis menuntut kepada  individu untuk berusaha menyesuaikan diri dengan keadaan alam tempat dimana  ia tinggal. Kepribadian seorang nelayan sudah pasti akan sangat berbeda dengan kepribadian seorang petani.
o   Lingkungan kebudayaan
Setiap lingkungan kebudayaan memiliki pembatasan  atau pengaturan tingkah  laku untuk anggota-anggota masyarakat. Dengan demikian setiap lingkungan  kebudayaan mengharuskan masyarakat untuk memilih atau menentukan  kepribadian sesuai dengan kehidupan yang ada dalam lingkungan sekitarnya.  Seorang yang berasal dari lingkungan Jawa akan berbeda dengan mereka yang  berasal dari lingkungan Batak.
o   Lingkungan sosial
Pengaruh dari lingkungan sosial terkait dengan faktor lingkungan kebudayaan,  namun hal ini dibedakan terhadap individu-individu yang membawakannya.  Seseorang yang tinggal di lingkungan Jawa akan terkait erat dengan kelompok  mana ia bergaul, apakah kaum ningrat, bangsawan atau rakyat kebanyakan.

SKL 3
MENDESKRIPSIKAN INTERAKSI SOSIAL DAN BENTUK-BENTUKNYA 
1.   Menjelaskan terjadinya interaksi sosial atau faktor-faktor yang mempengaruhi interaksi sosial 
2.   Mengidentifikasi berbagai jenis interaksi sosial 
1.      Proses interaksi  Sosial 
Interaksi sosial adalah hubungan dinamis yang terjadi antar individu, individu dengan kelompok dan kelompok dengan kelompok dalam bentuk kerjasama atau persaingan
Ciri-ciri interaksi sosial
­   Jumlah pelakunya dua orang atau lebih
­   Adanya komunikasi dengan menggunakan simbol
­   Adanya tujuan yang akan dicapai
­   Adanya dimensi waktu, meliputi masa lalu, masa kini dan masa yang akan datang

2.      Syarat Interaksi Sosial
o   Komunikasi
Yaitu proses penyampaian pesan kepada seseorang sehingga pesan dapat diterima dan dipahami.
Syarat komunikasi yaitu adanya komunikan (orang yang diajak komunikasi), dan pesan yang disampaikan.
o   Kontak sosial
Yaitu bertemunya dua pihak atau lebih secara fisik, baik tanpa alat maupun dengan alat.
Bentuk-bentuk kontak sosial :
o   Kontak sosial antar individu
o   Kontak sosial antar kelompok
o   Kontak sosial antara individu dengan kelompok

Kontak sosial berdasarkan tindakan/tanggapan
o   Kontak sosial positif yang mengarah pada kerjasama
o   Kontak sosial negatif yang mengarah pada pertentangan

Kontak sosial berdasarkan sifatnya
o   Kontak sosial primer yaitu kontak sosial yang terjadi secara langsung ( bertatap muka )
o   Kontak sosial sekunder yaitu kontak sosial yang dilakukan melalui pihak ketiga atau menggunakan alat (media)
­   Kontak sekunder langsung
Contoh, percakapan melalui telepon, ponsel
­   Kontak sekunder tidak langsung
Melalui pihak ketiga contoh mentip surat
3.      Faktor-faktor yang mempengaruhi interaksi interaksi sosial:
v Imitasi
yaitu proses peniruan terhadap orang lain, berkaitan dengan sikap, perilaku dan gaya hidup.
v Identifikasi
yaitu kecenderungan untuk berperilaku sama dengan pihak lain yang jadi idolanya.
v Simpati
yaitu rasa tertarik yang kuat kepada pihak lain. Simpati berkaitan dengan perasaan.
v Empati
yaitu perasaan, sikap, dan perilaku seseorang yang larut atau ikut merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain.
v Sugesti
yaitu pengaruh emosional/batin yang kuat dari pihak lain sehingga kita mau mengikuti dan menuruti nya tanpa berfikir secara rasional.terjadi bila pihak penerima dilanda emosi.
v Motivasi
yaitu dorongan, rangsngan dan pengaruh yang diberikan kepada seseorang dari orang lain secara rasional dan kritis.

4.      Sifat interaksi sosial
v Proses   Asosiatif
Yaitu proses sosial yang mengarah pada persatuan. Adapun bentuk-bentuk proses asosiatif antara lain :
§  Kerjasama/cooperasi
Faktor  terjadinya kerjasama
­   Mempunyai tujuan sama
­   Adanya keuntungan pribadi
­   Punya kewajiban yang sama
­   Keinginan untuk mencapai hasil yang lebih besar
­   Punya tujuan untuk menolong orang lain
§  Akomodasi
Yaitu usaha-usaha untuk meredakan pertentangan.
Tujuan akomodasi
­   Dapat mengurangi pertentangan baik antar individu/antar kelompok
­   Dapat mencegah terjadinya ledakan pertikaian untuk sementara waktu
­   Dapat menjalin kerjasama antar kelompok sosial yang terpisah secara psikologis dan kebudayaan
­   Dapat mengusahakan peleburan antar kelompok sosial yang terpisah
§  Asimilasi
Yaitu proses sosial yang ditandai oleh usaha-usaha mengurangi perbedaan antarindividu/ kelompok dan usaha mempertinggi kesatuan tindakan, sikap dan proses mental dengan memperhatikan kepentingan dan kebutuhan bersama. Syarat terjadinya similasi : ada  perbedaan kebudayaan, ada pergaulan secara langsung dan intensif cukup lama, ada  budaya dari masing-masing kelompok pada proses asimilasi

Faktor pendorong Asimilasi:
­   Toleransi yang mengarah pada komunikasi
­   Sikap menghargai terhadap budaya lain
­   Sikap terbuka dari penguasa
­   Ada  perkawinan campuran (amalgamasi)
­   Ada persamaan unsur-unsur budaya
­   Ada  musuh bersama dari luar
­   Keseimbangan sosial dan ekonomi.
Faktor penghambat Asimilasi:
­   Perbedaan ciri-ciri fisik
­   Kehidupan terisolir
­   Rasa takut terhadap budaya luar
­   Anggapan bahwa budaya lain lebih tinggi
­   Pengetahuan yang kurang terhadap budaya yang dihadapi
v Proses Disosiatif 
§  Persaingan (competition)
Yaitu proses sosial dimana individu/kelompok berusaha mencari keuntungan melalui bidang-bidang kehidupan yang menjadi pusat perhatian umum, tanpa menggunakan ancaman atau kekerasan.
Fungsi persaingan:
­   Menyalurkan keinginan-keinginan individu (kelompok yang kompetitif)
­   Sebagai jalan menyalurkan keinginan, kepentingan dan nilai-nilai yang menjadi pusat perhatian
­   Sebagai alat penyaring warga secara fungsional
­   Dapat mendorong seseorang belajar, bekerja dan berjuang lebih keras
­   Dapat membantu usaha-usaha pemilihan sesuatu yang sesuai dengan keinginan publik. Contoh : pemilihan pemimpin
Ciri-ciri persaingan:
­   Ada sejumlah orang/kelompok yang sama-sama menginginkan sesuatu yang jumlahnya terbatas.
­   Masing-masing berusaha keras untuk memperoleh sesuatu yang diinginkan secara sportif.
­   Dalam bersaing tidak terjadi benturan fisik dan usaha saling menjatuhkan
­   Persaingan terjadi hampir disemua segi kehidupan.
§  Kontravensi (controvension)
Yaitu proses sosial yang berada diantara persaingan dengan konflik. Atu sikap mental yang tersembunyi terhadap orang-orang lain atau terhadap unsure-unsur kebudayaan suatu golongan tertentu.
Tanda-tanda kontravensi
o   Gejala ketidakpastian mengenai diri seseorang atau suatu rencana
o   Perasaan tidak suka yang disembunyikan
o   Kebencian atau keragu-raguan terhadap kepribadian seseorang
o   Sikap tersembunyi dapat berubah menjadi kebencian. 
Bentuk-bentuk kontravensi
­   Kontravensi umum
Penolakan, keengganan, perlawanan, perbuatan menghalang-halangi, protes, gangguan-gangguan, kekerasan dan mengacaukan rencana pihak lain.
­   Kontravensi sederhana
Menyangkal pernyataan orang lain di depan umum, memaki-maki melalui surat-surat selebaran, mencerca, memfitnah.
­   Kontravensi intensif
Penghasutan menyebar desas-desus dan mengecewakan pihak lain.
­   Kontravensi rahasia
Mengumumkan rahasia pihak lain dan pengkhianatan.
­   Kontravensi taktis
Mengejutkan lawan, mengganggu atau membingungkan pihak lain. Memaksa pihak lain untuk menyesuaikan diri atau konformitas dengan kekerasan, provokasi, ataupun intimidasi.
§  Pertikaian (konflik)
Yaitu proses sosial dimana individu atau kelompok berusaha memenuhi tujuannya dengan jalan menentang pihak lawan yang disertai ancaman dan kekerasan.






SKL 4
MENDESKRIPSIKAN PENYIMPANGAN DAN PENGENDALIAN SOSIAL
1.   Menjelaskan sebab terjadinya perilaku menyimpang
2.   Mengidentifikasi berbagai jenis perilaku menyimpang
3.   Mengidentifikasi pengendalian sosial melalui berbagai jenis lembaga Pengendalian Sosial
1.   Penyebab perilaku menyimpang
o   Penyerapan nilai dan norma dalam proses sosialisasi yang tidak maksimal
­   Adanya anomie (ketidaksesuaian antara harapan dengan kondisi yang sebenarnya)
­   Adanya hubungan differensiasi (agen sosialisasi menyampaikan proses sosialisasi yang berbeda beda sehingga menimbulkan konflik internal hingga seseorang melakukan perilaku menyimpang)
­   Adanya pemberian julukan / labeling / cap pada seseorang yang melakukan perbuatan menyimpang 
­   Sikap mental yang tidak sehat
­   Dorongan kebutuhan ekonomi
­   Pelampiasan rasa kecewa
­   Pengaruh lingkungan dan media massa
­   Keinginan untuk dipuji / gaya-gayaan
o   Sebagai hasil sosialisasi yang tidak sempurna.
Faktornya : kesulitan komunikasi, perbedaan tingkaah laku, dan tidak adanya konsep  diri. Adanya perbedaan antara yang diajarkan (nilai dan norma) dengan apa yang dilihat dan dialami dalam kehidupan nyata.
o   Sebagai hasil sosialisasi sub kebudayaan menyimpang.
Karena lingkungan pergaulan atau warisan budaya masyarakat. Subkultur menyimpang menunjukkan adanya aturan, nilai, norma , gaya hidup atau kebiasaan yang bertentangan dengan subkultur dominan

2.   Jenis perilaku menyimpang
Berdasarkan sifatnya/dampaknya
o   Positif
yaitu penyimpangan yang terarah pada nilai-nilai sosial, terdapat unsur-unsur kreatif, inovatif dan memperkaya alternatif
o   Negatif
yaitu penyimpangan yang cenderung bertentangan dan melanggar nilai dan norma sosial.
 Berdasarkan pelakunya
o   Individual
yang dilakukan secara individual/perorangan.
o   Kelompok
yang dilakukan secara bersama-sama/berkelompok
Berdasarkan Jenisnya
o   Primer
penyimpangan yang bersifat sementara/temporer, dan  hanya menguasai sebagian kecil kehidupan seseorang, masyarakat masih bisa mentolerir/menerima
o   Sekunder
penyimpangan sosial yang dilakukan secara terus menerus, walaupun sudah diberi sanksi dan tidak bisa ditoleransi.
Berdasarkan bentuknya
o   Penyalahgunaan Narkotika
o   Perkelahian Pelajar
o   Penyimpangan Seksual
­   Perzinaan; hubungan seks diluar nikah.
­   Lesbianisme; hubungan seks oleh sesama wanita
­   Homoseksual; hubungan seks oleh sesama laki-laki
­   Kumpul kebo; hidup sebagai suami istri tanpa nikah
­   Sodomi; hubungan seks melalui anus
o   Alkoholisme
o   Kriminalitas/Kejahatan



3.   Pengendalian Sosial
Segala proses baik yang direncanakan atau tidak direncanakan yang bersifat mendidik, mengajak bahkan memaksa warga masyarakat agar mematuhi kaidah dan nilai -nilai sosial yang berlaku

Tipe Pengendalian Sosial 
o   Formal
Dilakukan secara sadar dan berkesinambungan untuk membentuk perilaku individu berdasarkan nilai dan norma sosial. Dilakukan melalui lembaga pendidikan dan lembaga hukum
o   Non formal
Sering dilakukan oleh masyarakat tradisional melalui desas-desus, ejekan maupun celaan

Sifat pengendalian sosial 
o   Preventif
yaitu pengendalian sosial dilakukan dengan cara mencegah adanya gangguan. Contoh : guru menegur siswa yang tidak tertib
o   Represif
yaitu dilakukan apabila telah terjadi pelanggaran dan supaya keadaan pulih kembali seperti sedia kala atau mengembalikan keserasian yang pernah terganggu   karena terjadinya pelanggaran. Contoh : menjatuhkan denda terhadap pelanggar lalu lintas, menskors siswa yang berulang-ulang melanggar peraturan

Cara pengendalian sosial 
o   Persuasif
dilakukan tanpa kekerasan   dengan cara membimbing individu atau kelompok untuk mematuhi nilai dan norma yang berlaku di lingkungan masyarakat
o   Koersif
artinya pengendalian sosial dilakukan dengan cara kekerasan atau paksaan untuk membentuk masyarakat yang tertib sosial. Contoh : Apabila pedagang kaki lima disuruh pindah ketempat yang baru tidak mau petugas terpaksa melakukan penggusuran

4.   Lembaga pengendalian sosial 
o   Lembaga Kepolisian
bertugas mengendalikan perilaku warga masyarakat agar dapat memelihara dan mewujudkan ketertiban dan keamanan
o   Lembaga Pengadilan
bertugas menyelidiki, mengusut dan menjatuhkan hukuman kepada masyarakat yang melanggar hukum
o   Lembaga Adat
Lembaga adat memuat nilai dan norma adat istiadat masyarakat setempat agar dapat mengatur seluruh perilaku masyarakat
o   Tokoh Masyarakat
o   Lembaga pendidikan

5.   Fungsi pengendalian sosial
o   Mempertebal keyakinan masyarakat terhadap nilai dan norma sosial
o   Memberikan penghargaan (reward) bagi warga masyarakat yang menaati nilai dan norma sosial
o   Menanamkan rasa malu dalam diri individu
o   Mengembangkan rasa takut, dalam diri individu jika melakukan pelanggaran nilai dan norma
o   Menciptakan sistem hukum untuk mengatur hubungan masyarakat








SKL 5
MENGANALISIS STRUKTUR SOSIAL, KONFLIK SOSIAL DAN MOBILITAS    SOSIAL
1.   Menjelaskan struktur sosial dalam masyarakat
2.   Mengidentifikasi struktur sosial dalam tahap perkembangan masyarakat
3.   Menjelaskan sebab atau akibat konflik
4.   Menjelaskan proses sosial dalam penyelesaian konflik
5.   Mengidentifikasi  berbagai bentuk, faktor pendorong atau penghambat mobilitas sosial
6.   Menjelaskan saluran ,cara atau akibat dari mobilitas sosial 
1.   Struktur sosial
Secara horizontal struktur sosial ditandai dengan adanya kesatuan sosial berdasarkan perbedaan suku bangsa, agama, adat, ras, yang disebut dengan diferensiasi sosial. Secara vertikal struktur sosial ditandai ditandai adanya kesatuan sosial berdasarkan perbedaan lapisan-lapisan sosial yang disebut dengan stratifikasi sosial

2.   Bentuk-bentuk Struktur sosial 
o   Diferensiasi sosial
Pembedaan anggota masyarakat dalam golongan-golongan secara horizontal (tidak memandang perbedaan lapisan)
Ciri-ciri diferensiasi sosial
­ Ciri fisik, yaitu ditandai dengan perbedaan cirri – cirri tertentu seperti warna kulit, bentuk mata, rambut, muka, jenis kelamin
­ Ciri Sosial, yaitu adanya perbedaan pekerjaan yang menimbulkan cara pandang dan perilaku masyarakat
Contoh perilaku seorang karyawan berbeda dengan seorang dokter
­ Ciri budaya, yaitu cirri yang berdasarkan pada pandangan hidup suatu masyarakat seperti religi,  kepercayaan, sistem kekeluargaan maupun nilai-nilai yang dianut.
Bentuk diferensiasi meliputi perbedaan ras, agama, gender, klan, suku bangsa, asal daerah dan profesi
 
o   Stratifikasi Sosial
Merupakan pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat (hierarkhis )
           Unsur-unsur stratifikasi sosial
§  Status sosial 
Yaitu, merupakan tempat atau posisi seseorang dalam kelompok sosial atau masyarakat secara umum
                  Macam-macam status secara umum :
­   Ascribed status ( status yang dibebankan )
Yaitu kedudukan yang diperoleh secara otomatis karena keturunan atau bersifat kodrati (dibawa sejak lahir )
­   Assigned status (status yang diberikan)
Yaitu kedudukan yang diberikan kepada seseorang karena memiliki prestasi atau jasa besar terhadap masyarakat.
­   Achieved status (status yang diperjuangkan)
Yaitu kedudukan yang dicapai dengan usaha-usaha yang disengaja/ usaha yang sungguh-sungguh
§  Peran Sosial
Merupakan aspek dinamis dari sebuah kedudukan individu yang telah berhasil menjalankan hak dan kewajiban berdasarkan kedudukannya. Berarti individu tersebut berhasil melakukan perannya. Jadi stratifikasi sosial disebabkan oleh adanya sesuatu yang dihargai dalam masyarakat. Adapun dasar atau kriteria yang dipakai dalam menentukan lapisan sosial adalah :
­   Ukuran kekayaan/materi
­   Ukuran kekuasaan dan wewenang
­   Ukuran Kehormatan/kewibawaan
­   Ukuran ilmu pengetahuan/pendidikan

Sifat Stratifikasi sosial
§  Tertutup
Sistem pelapisan sosial yang membatasi kemungkinan berpindahnya seseorang dari satu lapisan satu ke lapisan yang lain. Satu-satunya jalan untuk pindah lapisan adalah melalui kelahiran. Contoh, sistem kasta, rasial ,feodal
§  Terbuka
Sistem pelapisan sosial yang memberi kesempatan pada setiap anggota untuk berpindah dari satu lapisan satu ke lapisan yang lain. Contoh, masyarakat industri, dan modern
§  Campuran
Sistem pelapisan sosial yang membatasi kemungkinan pindah lapisan pada bidang tertentu, tetapi membiarkan untuk pindah lapisan pada bidang yang lain.
Bentuk-bentuk stratifikasi sosial
§  Stratifikasi atas dasar Kasta
Ciri-ciri stratifikasi atas dasar kasta di India antara lain :
­   Keanggotaan kasta diperoleh melalui keturunan
­   Sifat keanggotaannya abadi
­   Interaksi antar kasta terjadi secara kaku
­   Perkawinan bersifat Indogami/sederajat
­   Anggota kasta terikat oleh status yang sudah ditetapkan
                  Kasta di Bali:
1.   Brahmana = golongan pendeta (Ida Bagus)
2.   Ksatria = raja dan bangsawan (Tjokorda, Dewa, Bagus)
3.   Waisya = pengusaha, pedagang kaya (I gusti, Gusti)
4.   Sudra = rakyat jelata ( pande, kbon, pasek )
§  Stratifikasi atas dasar Keahlian / profesi
­   Elit : konglomerat, pejabat tinggi negara atau orang yang punya posisi penting.
­   Professional : orang yang ahli dalam bidang pekerjaanku. contoh : dokter,profesor
­   Semi Profesional : tenaga menengah yang menguasai pekerjaannya. Contoh : guru, pustakawan dan paramedis
­   Tenaga trampil : tenaga menengah yang punya ketrampilan tertentu. Contoh, sopir, penjahit, tukang kayu
­   Tenaga semi trampil : pekerja tanpa menguasai ketrampilan tertentu. Contoh, pelayan toko/restaurant
­   Tenaga tidak terlatih dan tidak terdidik. Contoh: PRT
§  Stratifikasi atas dasar Kekuasaan / politik
­   Tipe Kasta,terdapat pada masyarakat kasta yang tegas dan kaku
­   Tipe Oligarkis, pada masyarakat feodal yang sudah berkembang dengan sistem pemerintahan monarkhi parlementer.
­   Tipe Demokratis, pada masyarakat yang sudah maju, rasional, dan terbuka.

Ciri-ciri stratifikasi sosial atas dasar kekuasaan.
Pola umum
Kasta
Oligarkhis
Demokratis
Garis pembatas antar
Lapisan
Tegas
Tegas
Elastis
Mobilitas vertikal
Sulit ditembus
Bisa ditembus
Mudah ditembus
Interaksi sosial
Kaku
Tidak Kaku
Tidak kaku
Penentu status sosial
Asal usul dan
Abadi
Asal usul dan
diperjuangkan
Asal usul tidak penting
Kekuasaan
Mutlak raja
Raja tidak mutlak. ada
PM sebagai pemerintah
rakyat

§  Stratifikasi masyarakat Indonesia
­   Stratifikasi sosial pada masyarakat Pertanian Didasarkan pada kepemilikan tanah
Pada masyarakat pertanian, sistem pelapisan sosial didasarkan pada 3 hal yaitu :
­   Struktur hubungan dengan tanah (tata tanah)
1.   Kuli kenceng/kuli ngarep
2.   kuli kendo / kuli gandok / kuli setengah kenceng
3.   Tumpang, pondok karang, ngindung
4.   Tumpang tlosor / pondok tlosor (tidak punya rumah, hanya numpang)
­   Struktur hubungan kerja (tata kerja) agraris
Kelas sosial ditentukan oleh kemampuan melakukan pengerahan tenaga kerja secara komunal. Kelas terendah ditempati oleh kaum pekerja/buruh.
­   Struktur hubungan kekuasaan  (tata kekuasaan)
Dilihat dari bekerjanya lembaga-lembaga sosial politik di pedesaan yang bersumber dari hubungan masyarakat petani dengan negara / kerajaan diluar komunitasnya.

§  Stratifikasi sosial pada masyarakat Industri
Pembentukan pelapisan sosialnya dipengaruhi oleh faktor : pemilikan modal, potensi yang dapat meraih kemajuan,kualitas pribadi dan prestasi. Dalam masyarakat industri, terdapat lapisan sosial berdasarkan :
­   Tingkat pendapatan ekonomi
­   Tingkat pendidikan
­   Tingkat prestise/kehormatan sosial yang berkaitan dengan pekerjaan dan mata pencaharian.

§  Stratifikasi sosial pada masyarakat Feodal
Menekankan pada segi kepentingan politik dan kekuasaan yang ditandai dengan penguasaan tanah yang dikuasai oleh kaum bangsawan. Terjadi pada zaman kerajaan dan ditandai dengan adanya tuan tanah.
Stratifikasi masyarakat feodal: 
1.   Raja dan keluarganya
2.   Priyayi dan pemegang lungguh (tanah gaji)
3.   Petani sikep (petani pemilik tanah untuk kerajaan)
4.   Petani pekerja

§  Stratifikasi sosial pada masa Kolonial
Pelapisan didasarkan pada rasialisme
1.   Kelas atas diduduki oleh orang kulit putih (Belanda)
2.   Kelas menengah atas (Cina dan arab) dan menengah bawah yaitu kaum priyayi dan pamong praja
3.   Kelas bawah yaitu penduduk pribumi.

§  Fungsi stratifikasi sosial
­   Distribusi hak-hak istimewa yang obyektif
­   Membentuk sistem strata/pertanggaan (tingakatan) dalam masyarakat
­   Menentukan lambing status atau / kedudukan
­   Proses seleksi untuk melakukan perpindahan kedudukan /status sosial
­   Sebagai alat solidaritas dalam kehidupan masyarakat
 
o   Perkembangan struktur sosial
Masyarakat sederhana
­   Memiliki ikatan organisasi berdasarkan tradisi turun temurun
­   Memiliki ikatan kekeluargaan yang masih sangat kuat
­   Mengedepankan sistem gotong royong
­   Menerapkan sistem hokum tidak tertulis
­   Masih memiliki kepercayaan pada kekuatn ghoib
­   Hasil produksi tidak untuk dijual ,tetapi untuk dikonsumsi sendiri

           Masyarakat madya
­   Intensitas ikatan  kekeluargaan tidak seerat masyarakat sederhana
­   Lebih terbuka dengan perubahan sosial
­   Menerapkan sistem  hukum tertulis dan tidak tertulis
­   Mulai membentuk lembaga formal
­   Mulai muncul pemikiran rasionalitas  meskipun tetap mempercayai adanya kekuatan ghaib
­   Mulai mengenal sistem diferensiasi sosial dan stratifikasi sosial

          Masyarakat modern
­   Hubungan sosial berdasarkan kkepentingan pribadi
­   Membentuk hubungan sosial yang bersifat terbuka
­   Mengembangkan pola pikir positivis
­   Masyarakat punya tingkat ilmu pengetahuan yang tinggi
­   Memberlakukan sistem hokum formal atau tertulis
­   Membentuk stratifikasi sosial berdasarkan pada keahlian
 
3.   Faktor penyebab konflik sosial
o   Perbedaan perasaan dan pendirian antar individu
o   Perbedaan kebudayaan (adat istiadat)
o   Perbedaan kepentingan
o   Perubahan sosial yang mengubah nilai-nilai pada masyarakat
  
4.   Akibat konflik sosial
o   Semakin   bertambah solidaritas in group
o   Berfungsi sebagai alat perubahan sosial
o   Terjadi perubahan kepribadian
o   Terjadi akomodasi, dominasi, dan takluknya satu pihak tertentu
o   Goyah atau retaknya persatuan kelompok
o   Rusaknya harta benda dan jatuhnya korban manusia

5.   Cara akomodasi/proses penyelesaian konflik
o   Kompromi
untuk menyelesaikan pertikaian dengan saling mengurangi tuntutan.
o   Toleransi
menghindari diri dari konflik 
o   Koersi
akomodasi yang prosesnya berdasarkan paksaan.
o   Mediasi
penyelesaian konflik dengan melibatkan pihak ketiga sebagai penengah/penasihat.
o   Arbitrasi
penyelesaian konflik dengan melibatkan pihak ketiga yang dipilih bersama dan punya kedudukan lebih tinggi.
o   Konsiliasi
usaha untuk mempertemukan keinginan-keinginan dari fihak yang berselisih
o   Adjudikasi
penyelesaian masalah melalui jalur pengadilan
o   Stalemate
penyelesaian masalah (berhenti) karena masing-masing punya kekuatan seimbang.
o   Rekonsiliasi
mengembalikan suasana persahabatan dan saling mempercayai diantara pihak-pihak yang bertikai.

Manajemen konflik ( melalui akomodasi)
o   Ada salah satu pihak yang menang
o   Ada kompromi/perundingan antar pihak yang bertikai
o   Adanya pemberian maaf dari satu pihak ke pihak lain
o   Pencapaian keadaan "sepakat untuk tidak sepakat". Contoh   : sepakat untuk pisah/cerai.

6.   Bentuk/jenis mobilitas sosial 
1.   Mobilitas Vertikal
Perpindahan status individu dari suatu kedudukan menuju kedudukan lain yang tidak sederajat
o   Mobilitas   sosial vertikal naik (sosial climbing/ upward mobility)
o   Mobilitas sosial vertikal turun (sosial sinking/downward mobility )
           Prinsip-prinsip mobilitas vertikal
­   Mobilitas Sosial vertikal   naik tidak dapat dilakukan secara leluasa oleh setiap orang
­   Tidak ada mobilitas sosial vertikal   yang berlaku umum bagi semua masyarakat, sebab setiap masyarakat punya ciri sendiri-sendiri.
­   Mobilitas sosial vertikal   mempunyai corak yang berbeda-beda
­   Tidak ada kecenderungan yang tetap mengenai bertambah dan berkurangnya laju gerak sosial.
2.   Mobilitas Horizontal
Perpindahan status individu dari kelompok sosial satu menuju kelompok sosial lain yang masih sederajat. Faktor : beralih Kewarganegaraan, migrasi, transmigrasi, dan urbanisasi.
3.   Mobilitas antargenerasi
Mobilitas Sosial yang terjadi diantara beberapa generasi dalam satu garis keturunan.
4.   Mobilitas Sosial Intragenerasi
Mobilitas Sosial   yang terjadi dalam satu generasi yang sama
    Faktor pendorong mobilitas sosial
o   Status sosial bawaan
o   Keadaan Ekonomi
o   Situasi politik
o   Pertambahan Penduduk
o   Keinginan melihat daerah lain/merantau yang kuat
   Faktor penghambat mobilitas sosial
o   Struktur masyarakat yang berkasta atau rasialis
o   Diskriminasi kelas, pada masa kolonial
o   Pengaruh sosialisasi yang kuat pada lapisan sosialnya sendiri
o   Lokasi yang terisolasi dan keterbelakangan
o   Perbedaan jenis kelamin  (pada masyarakat tradisional)
o   Kemiskinan
  
Saluran mobilitas sosial: 
Angkatan bersenjata/militer, lembaga agama, lembaga pendidikan, organisasi politik, organisasi ekonomi, organisasi profesi, perkawinan

Cara melakukan mobilitas sosial:
Perubahan standar hidup, perubahan tempat tinggal, perubahan tingkah laku, afiliasi/bergabung dengan asosiasi tertentu, dan perubahan nama
  
Akibat mobilitas sosial:
o   Dampak Positif
­   Memotivasi semangat belajar & bekerja keras
­   Menambah pengalaman dan wawasan
­   Mempercepat terjadinya proses interaksi, asimilasi, akulturasi dan integrasi sosial menuju persatuan dan kesatuan bangsa
­   Mempercepat terjadinya perubahan-perubahan sosial.
o   Dampak Negatif
Mobilitas yang kurang harmonis akan menimbulkan benturan tatanilai, norma dan kepentingan dari berbagai pihak yang menimbulkan berbagai konflik sosial. Seperti konflik antarkelas sosial, konflik antar kelompok sosial, konflik antar generasi, berkurangnya solidaritas kelompok, konflik status, konflik peranan



SKL 6
MENGANALISIS KELOMPOK SOSIAL DALAM MASYARAKAT MULTIKULTURAL                   
1.   Menjelaskan pembentukan kelompok sosial dalam masyarakat
2.   Menidentifikasi cirri atau tipe masyarakat multikultural
3.   Menjelaskan hubungan sosial masyarakat dengan proses integrasi
4.   Menjelaskan latar belakang tebentuknya masyarakat multikultural atau pengaruhnya terhadap kehidupan masyarakat
5.   Mengidentifikasi perilaku yang sesuai dengan masyarakat multikultural
1.   Terbentuknya kelompok sosial
o    Naluri gregariousnes, yaitu keinginan manusia untuk hidup dan berinteraksi bersama.
o    Keinginan manusia untuk hidup menjadi satu dengan suasana alam sekitarnya.

Faktor yang mendasari terjadinya kelompok sosial
o    Kesamaan kepentingan (asosiasi)
o    Kesamaan darah dan keturunan (geneologis)
o    Kesamaan daerah asal, kebudayaan, dan bahasa (teritorial)
o    Kedekatan tempat tinggal (geografis)

2.   Masyarakat multikultural
Masyarakat multikultural merupakan bentuk dari masyarakat  modern yang anggotanya terdiri dari berbagai golongan, suku bangsa, ras, agama dan budaya hidup bersama dalam suatu wilayah lokal, nasional bahkan internasional baik secara langsung maupun tidak langsung.
Ciri-ciri masyarakat multikultural
o   Terjadinya segmentasi kedalam bentuk-bentuk kelompok yang sering memiliki subkebudayaan yang berbeda
o   Memiliki struktur sosial yang terbagi kedalam lembaga-lembaga yang bersifat nonkomplementer
o   Kurang mengembangkan konsensus diantara para anggotanya terhadap nilai-nilai yang mendasar.
o   Secara relatif sering mengalami konflik sosial
o   Secara relatif integrasi sosial tumbuh atas dasar paksaan
o   Adanya dominasi politik oleh suatu kelompok atas kelompok lain

Konfigurasi/tipe masyarakat multikultural
o   Kompetisi seimbang
yaitu masyarakat majemuk yang terdiri atas sejumlah komunitas  atau etnik yang mempunyai kekuatan seimbang
o   Mayoritas dominan
yaitu masyarakat yang terdiri atas kekuatan  kompetetif tidak seimbang, dimana salah satu kekuatan kompetetif lebih besar dari kelompok lainnya. Atau kelompok etnik mayoritas mendominasi kompetsisi politik dan ekonomi sehingga posisi  kelompok-kelompok lainnya menjadi kecil
o   Minoritas  dominan
merupakan suatu masyarakat di mana satu kelompok etnik minoritas  mempunyai keunggulan kompetetif yang luas  sehingga mendominasi kehidupan politik atau ekonomi masyarakat  
o   Fragmentasi (terbagi-bagi)
yaitu masyarakat yang terdiri atas sejumlah kelompok etnik, tetapi semuanya dalam jumlah yang kecil sehingga tidak ada satu kelompok pun yang mempunyai posisi politik atau ekonomi yang dominan

3.   Hubungan struktur sosial, masyarakat multikultural dengan integrasi sosial
Integrasi sosial merupakan proses penyatuan berbagai unsur yang berbeda dalam masyarakat.
Syarat terbentuknya integrasi sosial:
o   Anggota masyarakat merasa  mampu untuk saling mengisi kebutuhan satu dengan kebutuhan yang lain
o   Masyarakat menciptakan dan menyepakati terbentuknya nilai dan norma sosial
o   Nilai dan norma sosial berlaku cukup lama dijalankan secara konsisten serta tidak mudah mengalami perubahan sehingga terbentuk aturan baku untuk melaksanakan proses interaksi sosial

Terciptanya integrasi nasional masyarakat multikultural dipengaruhi oleh beberapa hal: 
o   Adanya interseksi dan konsolidasi pada struktur sosial
o   Berkembangnya paham relativisme kebudayaan
o   Terlaksananya koalisi lintas etnik/kelompok
o   Mampu membangun konsensus tentang nilai dasar
o   Berlangsungnya proses akulturasi budaya majemuk
o   Hilangnya sifat dominan dan tumbuhnya upaya saling ketergantungan antarkelompok

4.   Latar belakang/faktor terbentuknya masyarakat multikultural dan pengaruhnya terhadap kehidupan masyarakat
Faktor Terbentuknya Masyarakat Multikultural:
o   Keadaan geografis Indonesia
menyebabkan perbedaan suku bangsa. Berakibat terjadinya isolasi geografis  yang mengakibatkan penduduk menempati suatu pulau, tumbuh menjadi kesatuan-kesatuan suku bangsa yang sedikitnya terisolasi dengan yang lain
o   Pengaruh kebudayaan asing
Indonesia terletak pada posisi silang antara dua samudra dan dua benua sangat mempengaruhi kemajemukan agama dan kebudayaan
o   Iklim dan struktur tanah yang berbeda
membentuk pola-pola perilaku dan sistem mata pencaharian yang berbeda-beda akibat terjadi kemajemukan regional (wilayah)

Pengaruh masyarakat multikultural dengan terbentuknya masyarakat multikultural bisa mengakibatkan adanya:
o   Timbulnya berbagai macam kemajemukan
o   Timbulnya berbagai konflik karena perbedaan individu, latar belakang kebudayaan,perbedaan kepentinagan, dan perubahan nilai yang cepat karena cenderung dipaksakan
o   Integrasi (akomodasi, kooperasi, akulturasi dan asimilasi)
o   Terkendalanya pencapaian integrasi.
o   Munculnya berbagai bentuk konsekuensi yaitu:
§  Primordialisme
             Pandangan atau paham yang menunjukkan sikap berpegang teguh pada hal-hal yang sejak semula melekat pada individu.
             Kecintaan yang sangat dalam terhadap segala sesuatu yang pernah dialami sejak lahir hingga dewasa.
         Sikap loyalitas yang berlebihan terhadap budaya sub nasional (suku bangsa, agama, ras, daerah dan  keluarga)  
             Keterkaitan seseorang dalam kelompok atas dasar ikatan kekerabatan, sukubangsa, asal daerah,  bahasa, dan adat sehingga melahirkan pola perilaku serta cita-cita yang sama.
Faktor pendorong primordialisme:
­   Adanya sesuatu yang dianggap istimewa oleh individu/kelompok
­   Adanya suatu sikap untuk mempertahankan suatu kelompok terhadap ancaman dari luar.
­   Adanya nilai-nilai yang berhubungan dengan sistem keyakinan/keagamaan, ataupun adat istiadat.
§  Ethnosentrisme
             Suatu sikap yang menilai kebudayaan kelompok/masyarakat lain dengan menggunakan ukuran yang berlaku dalam kelompoknya.
Suatu sikap yang menilai atau menganggap bahwa kebudayaannya lebih tinggi daripada kebudayaan kelompok lain.
§  Politik Aliran
merupakan keadaan perpolitikan partai-partai politik yang ada dikelilingi dan diikuti oleh sejumlah organisai massa formal/nonformalyang berpegang pada ideologi. Contoh : Parpol yang berbasis pada ideologi atau kefahaman agama.
Ciri-Ciri Politik Aliran 
­   Ada organisai politik induk yang berpegang dan memperjuangkan ideologi dari kelompok primordialnya
­   Organisai  politik tersebut memiliki cabang-cabang organisasi massa yang ada dibawahnya dengan ideologi sama yang  diperjuangkan adalah kepentingan kelompoknya
­   Memiliki media perjuangan untuk mempengaruhi publik
­   Antarkelompok politik aliran kurang toleran dan sering terjadi persaingan tidak sehat.
§  Interseksi
Yaitu persilangan / pertemuan/ titik potong kenggotaan anggota-anggota dari dua suku bangsa atau lebih dalam kelompok sosial di dalam suatu masyarakat yang majemuk
Contoh : Abdullah dari Aceh , Slamet dari jawa, Dadang dari Sunda bertemu  bersama-sama dalam organisasi Islam
§  Konsolidasi
Yaitu penguatan atau peneguhan keanggotaan anggota-anggota masyarakat dalam kelompok sosial melalui tumpang tindih keanggotaan
Contoh : Orang Melayu identik dengan orang Islam, orang Minahasa identik orang Kristen protestan, orang bali Identik dengan orang Hindu
§  Stereotipe
Yaitu persepsi atau prasangka mengenai suatu hal, budaya atau sifat berdasarkan prasangka subyektif yang belum tentu tepat
§  Pluralisme
Yaitu sikap menghargai, menghormati dan menoleransi  berbagai perbedaan dalam hidup bersama dalam masyarakat majemuk
§  Nasionalisme
Yaitu rasa cinta pada tanah air yang diwujudkan dengan cara mempertahankan identitas bangsa
    
5.   Perilaku yang sesuai dalam masyarakat multikultural
o   Sikap kritis
yaitu tidak mudah begitu saja menerima sesuatu sebagai kebenaran melainkan berusaha terlebih dahulu untuk menemukan kekeliruan yang mungkin ada dalam pengamatannya.
Berikut ini adalah sikap kritis yang harus dikembangkan:
­ Mengembangkan sikap saling menghargai (toleransi) terhadap nilai dan norma yang berbeda dengan masyarakat lain
­ Meninggalkan sikap primordialisme yang berlebihan
­ Mengembangkan rasa nasionalisme
­ Menegakkan supremasi hukum pada semua warga negara tanpa memandang kedudukan sosial, ras etnis dan agama
­ Menyelesaikan konflik dengan cara yang akomodasi, melalui mediasi, kompromi dan adjudikasi
­ Mengembangkan kesadaran sosial dan menyadari peranan setiap individu
o   Toleransi
merupakan sikap yang bersedia menenggang (menghargai, membiarkan, membolehkan) pendirian, pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiasaan, kelakuan pihak lain.
Seseorang dikatakan toleran manakala tidak memaksakan pendiriannya kepada pihak lain melainkan bersedia menenggang pihak lain untuk memiliki pendirian yang berbeda dengan segala konsekuensinya
o   Empati sosial
yaitu suatu keadaan mental yang membuat seseorang merasa atau mengidentifikasikan dirinya dalam keadaan pikiran atau perasaan yang sama dengan orang lain atau kelompok lain

SKL 7
MENDESKRIPSIKAN PERUBAHAN SOSIAL DAN DAMPAKNYA
1.   Menganalisis faktor pendorong dan penghambat perubahan sosial
2.   Mengidentifikasi jenis atau bentuk perubahan sosial
3.   Menjelaskan dampak positif dan negatif perubahan sosial
4.   Mengidentifikasi sebab perubahan sosial atau bentuk perubahan sosial
1.   Faktor pendorong dan penghambat perubahan sosial 
      Faktor pendorong perubahan sosial:
o   Sistem pendidikan formal yang maju 
Sekolah memegang peran penting dalam melakukan perubahan, karena dapat membuka pikiran terhadap hal-hal  baru, berpikir secara rasional dan obyektif
o   Sikap menghargai hasil karya orang lain dan keinginan-keinginan untuk   maju 
Apabila sikap tersebut melembaga dalam masyarakat maka masyarakat akan memberikan pendorong bagi usaha-usaha untuk mengadakan penemuan baru. Misalnya Hadiah Nobel         
o   Kontak dengan kebudayaan lain 
Kontak dengan kebudayaan lain berhubungan dengan difusi yaitu proses penyebaran unsur-unsur kebudayaan baru dari individu ke individu lain atau dari satu masyarakat ke masyarakat lain
o   Toleransi terhadap penyimpangan (Deviation) 
Yaitu toleransi terhadap perbuatan atau perilaku menyimpang dengan catatan bukan pada delik hukum
o   Sistem pelapisan sosial terbuka
Perubahan sosial akan semakin baik jika individu atau kelompok bergerak ke lapisan sosial yang lebih tinggi akan tetapi dapat membawa kemunduran jika terjadi sebaliknya    
o   Penduduk yang heterogen 
Pada masyarakat  yang heterogen atau masyarakat yang berbeda latar belakang kebudayaan, ras, ideologi, akan mudah mengalami pertentangan yang mengundang kegoncangan
o   Ketidakpuasan masyarakat terhadap berbagai bidang kehidupan
Ketidakpuasan ini baik dalam sistim kemasyarakatan, ekonomi, politik dan keamanan akan mendorong masyarakat melakukan perubahan sistim baru agar sesuai dengan kebutuhan-kebutuhannya.
o   Orientasi ke  masa depan 
Umumnya masyarakat beranggapan bahwa masa akan  dating berbeda dengan masa sekarng, sehingga mereka berusaha menyesuaikan diri. Untuk itu perubahan harus dilakukan agar dapat menerima masa depan yang lain dari masa sekarang.                      

      Faktor penghambat perubahan sosial
o   Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain
Umumnya terdapat pada masyarakat  terasing atau terpencil karena mereka tidak mengetahui perkembangan-perkembangan yang terjadi pada  masyarakat lain. Pada masyarakat terasing terdapat penggunaan pola-pola pemikiran yang tradisional dan berlaku di dalam kawasan itu saja
o   Perkembangan ilmu pengetahuan yang terlambat 
Disebabkan karena masyarakat tersebut berada di wilayah terasing, sengaja mengasingkan diri atau lama dikuasai (dijajah) bangsa lain sehingga mendapat pembatasan dalam berbagai bidang kehidupan


o   Sikap masyarakat yang sangat tradisional 
Yaitu suatu sikap yang mengagung-agungkan tradisi lama serta anggapan bahwa tradisi tidak dapat diubah dan akan sangat menghambat jalannya perubahan sosial                                  
o   Adanya kepentingan-kepentingan yang tertanam dengan kuat (Vested Interest)
Yaitu adanya kepentingan-kepentingan yang dibawa oleh golongan atau kelompok tertentu  yang cenderung untuk mempertahankan dan menjaga terus kondisi karena terkait dengan kepentingannya untuk menikmati keuntungan
o   Rasa takut akan terjadi kegoyahan pada integrasi sosial yang telah ada 
Masyarakat merasa takut integrasi kebudayaannya menjadi goyah karena mereka merasa mapan sehingga takut terjadi bahaya yang besar
o   Prasangka buruk terhadap unsur –unsur budaya asing yang masuk 
Sikap ini biasanya terdapat pada masyarakat yang pernah dijajah dan mereka memiliki perasaan trauma terhadap penderitaan akibat penjajahan bangsa lain
o   Hambatan yang bersifat idiologis 
Masyarakat yang menganggap pandangan hidup atau keyakinan yang telah menjadi idiologi dan dasar integrasi mereka dalam waktu lama dapat terancam oleh setiap usaha perubahan unsur-unsur kebudayaan

2.   Bentuk-bentuk perubahan sosial
o   Berdasarkan berlangsungnya
§  Evolusi
perubahan sosial yang terjadi dalam rentang waktu yang lama dan berlangsung secara lambat
Perubahan ini terjadi karena usaha-usaha masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan keperluan-keperluan, keadaan-keadaan dan kondisi-kondisi baru yang timbul sejalan dengan perubahan masyarakat
§  Revolusi
perubahan mendasar  yang terjadi dalam rentang waktu yang singkat dan berlangsung secara cepat.
Dikatakan    cepat   karena   perubahan  tersebut berkenaan dengan perubahan pranata-pranata sosial yang   sesungguhnya sangat sulit untuk berubah. Contoh, perubahan masyarakat agraris menjadi masyarakat industri akan berpengaruh terhadap sistem kekerabatan, hubungan antara buruh dan majikan, spesialisasi kerja, kekerabatan dan interaksi sosal.
  
o   Berdasarkan alasannya
§  Perubahan yang direncanakan (planned change)
perubahan sosial yang telah dapat diperkirakan atau direncanakan terlebih dahulu oleh pihak-pihak yang hendak mengadakan perubahan (agen of change) dalam masyarakat. Perubahan sosial yang dikehendaki menyangkut perubahan bidang politik, ekonomi, demokrasi, pendidikan, perlindungan HAM. Contoh, program majar 9 tahun, pembangunan, program KB.
§ Perubahan yang tidak direncanakan (Unplanned change)
perubahan sosial yang berlangsung begitu   saja   dan diluar jangkauan pengawasan masyarakat serta dapat menyebabkan timbulnya akibat-akibat sosial yang tidak diharapkan. Contoh, bencana alam, peperangan dan pengangguran 
 
o   Berdasarkan  Dampaknya 
§ Perubahan kecil
perubahan sosial yang terjadi pada unsur-unsur     struktur sosial, tetapi tidak membawa pengaruh langsung atau berarti bagi masyarakat. Contoh, perubahan mode pakaian tidak akan   membawa pengaruh besar bagi masyarakat, karena tidak mengakibatkan perubahan pada lembaga kemasyarakatan
§ Perubahan besar
perubahan sosial yang membawa  pengaruh besar,  mengakibatkan berubahnya struktur sosial serta dampaknya mempengaruhi banyak segi kehidupan dalam masyarakat. Contoh, proses industrialisasi yang berlangsung pada masyarakat agraris akan mempengaruhi hubungan kerja, sistem kepemilikan, hubungan kekeluargaan dan stratifikasi sosial 
     
3.   Faktor-faktor penyebab perubahan sosial
o   Faktor intern/dari dalam masyarakat: 
§ Bertambah dan berkurangnya penduduk
Perubahan penduduk yg sangat cepat akan menyebabkan terjadinya perubahan dalam struktur masyarakat terutama dalam lembaga kemasyarakatan
§ Terjadinya pertentangan atau konflik dalam masyarakat
Konflik merupakan proses sosial yang dissosiatif, namun tidak selalu berakibat negatif. Suatu konflik yang kemudian disadari akan memecahkan ikatan sosial biasanya akan diikuti proses akomodasi yang justru dapat meningkatkan ikatan sosial
§ Terjadinya revolusi/pemberontakan dalam masyarakat
Revolusi yaitu perubahan yang terjadi secara besar-besaran dalam seluruh elemen masyarakat 
§ Penemuan-penemuan baru, meliputi:                                                 
­   Discovery
penemuan unsur   kebudayaan baru baik berupa alat, atau ide baru yang diciptakan oleh   seseorang atau kelompok orang dalam suatu masyarakat yang sebelumnya belum pernah ada.
­   Invention
adalah apabila masyarakat sudah mengakui, menerima serta menerapkan penemuan
­   Inovation
penyempurnaan penemuan baru oleh seorang individu atau kelompok
                                                        
o   Faktor Ekstern 
§ Faktor lingkungan alam yang ada disekitar masyarakat 
Perubahan perubahan faktor alam disebabkan karena adanya banjir, tanah longsor, gunung api meletus, gempa, tsunami, sedimentasi, erosi
§  Peperangan
Peperangan dengan negara lain dapat menyebabkan   terjadinya   perubahan karena biasanya negara yang menang akan memaksakan kebudayaannya pada negara yang kalah
§  Pengaruh kebudayaan masyarakat lain
Hubungan antara dua masyarakat mempunyai kecenderungan untuk menimbulkan pengaruh timbal balik. Penyebaran unsur-unsur kebudayaan (ide, keyakinan, hasil kebudayaan) dari satu individu ke individu lain atau dari satu golongan ke golongan lain dalam suatu masyarakat atau dari satu masyarakat ke masyarakat lain.

o   Faktor penyebab perubahan sosial yang bersifat materiil dan bersifat idiil
§  Faktor materiil
meliputi kondisi fisik, lingkungan fisik, dan kegiatan produksi tempat manusia  terlibat dalam proses kerja mengolah sumber daya alam yang bersifat materi. Termasuk di dalamnya adalah penggunaan tekhnologi baru, tekhnologi produsi baru, dan tempat kerja tertentu
§  Faktor idiil 
Yaitu meliputi munculnya ide atau pemikiran baru, peran idiiologi, dan nilai-nilai yang hidup di dalam masyarakat. Ide menjadi sumber perubahan ketika dirumuskan secara sadar dan mendorong perubahan dari suatu keadaan sosial tertentu ke keadaan sosial lainnya. Contoh adalah pengaruh agama yang menunjukkan adanya ajaran untuk bekerja keras, menghindari pemborosan waktu, hemat dan jujur.
 
4.   Dampak perubahan sosial
o   Dampak positif perubahan sosial 
§  Globalisasi/mendunia
adalah suatu proses/tatanan yang menyebabkan seseorang atau sekelompok orang atau suatu negara saling dihubungkan   dengan masyarakat atau negara lain akibat kemajuan tekhnologi komunikasi di seluruh penjuru dunia
§  Demokratisasi
yaitu  berkaitan  dengan  keikutsertaan  masyarakat secara langsung dalam menentukan arah kehidupan berbagsa dan bernegara. Demokratisasi juga dapat diartikan suatu pandangan hidup yang mengutamakan persamaan hak dan kewajiban serta perlakuan  yang sama bagi semua warga masyarakat
§  Modernisasi
suatu proses perubahan dari cara-cara tradisional ke cara-cara baru yang lebih maju, dengan maksud untuk meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat
§  Masuknya investasi asing
Masuknya investasi asing akan menggairahkan dunia usaha karena akan muncul usaha-usaha baru yang dapat memberikan lapangan kerja  baru bagi sebagian besar masyarakat Indonesia yang belum memiliki pekerjaan tetap.
§  Perkembangan Ilmu Pengetahuan (IPTEK) 
Modernisasi di bidang pendidikan memiliki pengaruh secara langsung berkembangnya dunia ilmu pengetahuan dan tekhnologi
§  Lapangan Pekerjaan Baru 
Bertambahnya  jumlah industri di seluruh penjuru dunia sesungguhnya telah membuat lapangan pekerjaan baru khususnya bagi mereka yang mempunyai bekal ketrampilan dan ilmu pengetahuan yang cukup
§  Profesionalisme
Dalam dunia industri tenaga kerja dituntut untuk memiliki kecakapan dan ketrampilan, yang akan  memunculkan   spesialisasi  kerja bagi  para tenaga kerja dengan tekhnologi canggih yang menuntut adanya sikap profesionalime dari setiap tenaga kerja
§  Effektivitas dan efisiensi kerja 
Perkembangan IPTEK dapat menumbuhkan efektivitas dab efisiensi kerja karena pekerjaan yang berat dan sulit telah banyak digantikan oleh mesin
§  Meningkatnya kemampuan Kerja manusia 
Perkembangan IPTEK dapat menambah kemampuan kerja manusia, yang hasilnya dapat dilihat dalam peningkatan produksi sebagai akibat mekanisasi industri  
§  Lancarnya komunikasi 
Komunikasi antar individu maupun antar kelompok dengan sangat cepat dan cakupannya juga semakin luas, menjangkau hampir ke seluruh pelosok dunia baik melalui telpon maupun internet

o   Dampak Negatif  Perubahan sosial
§ Westernisasi
yaitu suatu proses sosial yang memperkenalkan dan mempraktekkan peradaban barat
§ Sekularisme
yaitu   paham   yang   berpendirian bahwa   moralitas   tidak perlu didasarkan pada ajaran agama atau paham yang mengutamakan kepentingan duniawi dan mengabaikan kepentingan spiritual (nilai-nilai keagamaan dan nilai-nilai keTuhanan).
§ Konsumerisme
paham atau gaya hidup yang menganggap barang-barang mewah sebagai ukuran kebahagiaan atau kesenangan sehingga mendorong seseotrang untuk mengkonsumsi barang dan ajsa secara berlebihan
§ Hedonisme
yaitu pandangan atau paham yang lebih mementingkan kesenangan atau kenikmatan hidup.    Kaum hedonis merupakan kaum yang mempunyai tuju an hidup untukmengejar kesenangan hidup semata -mata baik secara psikologis maupun secara etis
§  Adanya disorganisasi nilai dan norma
§ Munculnya konflik vertikal dan horizontal bahkan mungkin kekerasan massa yang meluas akibat adanya perbedaan sikap dan kepentingan dalam menghadapi perubahan sosial
§ Lembaga-lembaga sosial yang ada tidak dapat berfungsi secara optimal akibat adanya konflik antara kelompok pendukung dengan penentang perubahan sosial
§ Munculnya krisis multidimensional (sosial, politik,  ekonomi, budaya dan keamanan) yang berakibat pada berlangsungnya pemiskinan dan memudarnya legitimasi pemerintah
§ Terjadi berbagai bentuk kerusakan lingkungan dan bencana alam yang diakibatkan oleh perubahan pola kehidupan masyarakat
§ Perubahan sosial dapat juga menyebabkan degradasi kualitatif tatanan sosial, lingkungan alam dan berbagai aspek lainnya yang bisa mengarah pada disintegrasi sosial  

SKL 8
MENGANALISIS PERAN DAN FUNGSI LEMBAGA SOSIAL
1.   Menjelaskan hakikat lembaga sosial
2.   Mengklasifikaiskan tipe lembaga sosial 
3.   Mendeskripsikan peran dan fungsi lembaga sosial
1.   Hakikat lembaga sosial
Lembaga sosial atau dikenal juga sebagai lembaga kemasyarakatan salah satu jenis lembaga yang mengatur rangkaian tata cara dan prosedur dalam melakukan hubungan antar manusia saat mereka menjalani kehidupan bermasyarakat dengan tujuan mendapatkan keteraturan hidup.

Pengertian Lembaga Sosial
Pengertian istilah lembaga sosial dalam bahasa Inggris adalah sosial institution, namun sosial institution juga diterjemahkan sebagai pranata sosial. Hal ini dikarenakan sosial institution merujuk pada perlakuan mengatur perilaku para anggota masyarakat. Ada pendapat lain mengemukakan bahwa pranata sosial merupakan sistem tata kelakukan dan hubungan yang berpusat pada aktivitas-aktivitas untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan khusus dalam kehidupan masyarakat. Sedangkan menurut Koentjaraningrat Lembaga sosial merupakan satuan norma khusus yang menata serangkaian tindakan yang berpola untuk keperluan khusus manusia dalam kehidupan bermasyarakat.

Perkembangan Lembaga Sosial
o   Pelembagaan (institutionalized).
yaitu proses bagaimana suatu perilaku menjadi berpola atau bagaimana suatu pola perilaku yang mapan itu terjadi. Dengan kata lain, pelembagaan adalah suatu proses berjalan dan terujinya sebuah kebiasaan dalam masyarakat menjadi institusi/ lembaga yang akhirnya harus menjadi panduan dalam kehidupan bersama. Syarat Norma Terlembaga:
­ Sebagian besar anggota masyarakat atau sistem sosial menerima norma tersebut.
­ Norma tersebut menjiwai seluruh warga dalam sistem sosial tersebut.
­ Norma tersebut mempunyai sanksi yang mengikat setiap anggota masyarakat.

o   Penyerapan (internalized)
keberhasilan proses institusinalisasi dalam masyarakat dilihat jika norma-norma kemasyarakatan tidak hanya menjadi terlembaga dalam masyarakat, akan tetapi menjadi terpatri dalam diri secara sukarela dimana masyarakat dengan sendirinya ingin berkelakuan sejalan dengan pemenuhan kebutuhan masyarakat.

Ciri-ciri lembaga sosial:
o   Lembaga sosial merupakan organisasi pola-pola pemikiran dan perilaku.
terdiri atas kebiasaan-kebiasaan, tata kelakukan, dan unsur-unsur kebudayaan lain yang tergabung dalam suatu unit yang fungsional, yang terwujud melalui aktivitas-aktivitas masyarakat dan hasil-hasilnya.
o   Lembaga memiliki tingkat kekekalan tertentu.
Oleh karena lembaga sosial merupakan himpunan norma-norma yang berkisar pada kebutuhan pokok, maka sudah sewajarnya apabila terus dipelihara dan dibakukan.
o   Lembaga sosial memiliki satu atau beberapa tujuan tertentu
Lembaga pendidikan sudah pasti memiliki beberapa tujuan, demikian juga lembaga perkawinan, perbankan, agama, dan lain- lain.
o   Terdapat alat-alat perlengkapan yang dipergunakan untuk mencapai tujuan.
Misalnya, rumah untuk lembaga keluarga serta masjid, gereja, pura, dan wihara untuk lembaga agama.
o   Lembaga sosial ditandai lambang-lambang atau simbol-simbol tertentu.
 Lambang-lambang tersebut secara simbolis menggambar tujuan dan fungsi lembaga yang bersangkutan. Misalnya, cincin kawin untuk lembaga perkawinan, bendera dan lagu kebangsaan untuk negara, serta seragam sekolah dan badge (lencana) untuk sekolah.
o   Lembaga sosial memiliki tradisi tertulis dan tidak tertulis yang merumuskan tujuan dan tata tertib.
Sebagai contoh, izin kawin dan hukum perkawinan untuk lembaga perkawinan.

Syarat Lembaga Sosial:
o   Suatu tata kelakuan yang baku, yang bisa berupa norma-norma dan adat istiadat yang hidup dalam ingatan maupun tertulis.
o   Kelompok-kelompok manusia yang menjalankan aktivitas bersama dan saling berhubungan menurut sistem norma-norma tersebut.
o   Suatu pusat aktivitas yang bertujuan memenuhi kompleks-kompleks kebutuhan tertentu, yang disadari dan dipahami oleh kelompok-kelompok yang bersangkutan.
o   Mempunyai perlengkapan dan peralatan.
o   Sistem aktivitas itu dibiasakan atau disadarkan kepada kelompok-kelompok yang bersangkutan dalam suatu masyarakat untuk kurun waktu yang lama.

Fungsi Lembaga Sosial:
o   Memberikan pedoman bersikap.
memberi pedoman bersikap pada anggota-anggota masyarakat, dalam menghadapi masalah-masalah yang muncul atau berkembang di lingkungan masyarakat, termasuk yang menyangkut hubungan pemenuhan kebutuhan.
o   Menjaga keutuhan masyarakat yang bersangkutan
o   Sistem pengendalian sosial.
yaitu sistem pengawasan masyarakat terhadap anggota-anggotanya.
o   Fungsi Manifes atau fungsi nyata yaitu fungsi lembaga yang disadari dan di akui oleh seluruh masyarakat
o   Fungsi Laten atau fungsi terselubung yaitu fungsi lembaga sosial yang tidak disadari atau bahkan tidak dikehendaki atau jika di ikuti dianggap sebagai hasil sampingan dan biasanya tidak dapat diramalkan.

2.   Tipe-tipe lembaga sosial
o   Berdasarkan sudut perkembangan
§ Cresive institution
 yaitu institusi yang tidak sengaja tumbuh dari adat istiadat masyarakat. Contoh: lembaga perkawinan, hak milik dan agama
§ Enacted institution
 yaitu institusi yang sengaja dibentuk untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Contoh: lembaga utang piutang dan lembaga pendidikan
o   Berdasarkan sudut nilai yang diterima oleh masyarakat
§ Basic institution
yaitu institusi sosial yang dianggap penting untuk memelihara dan mempertahankan tata tertib dalam masyarakat. Contoh: keluarga, sekolah, dan negara.
§ Subsidiary institution
yaitu institusi sosial yang berkaitan dengan hal-hal yang dianggap oleh masyarakat kurang penting dan berbeda di masing-masing masyarakat seperti rekreasi.
o   Berdasarkan sudut penerimaan masyarakat
§ Approved dan sanctioned institution
yaitu institusi sosial yang diterima oleh masyarakat, misalnya sekolah atau perusahaan dagang.
§ Unsanctioned institution
yaitu institusi yang ditolak masyarakat meskipun masyarakat tidak mampu memberantasnya. Contoh: sindikat kejahatan, pelacuran, dan perjudian.
o   Berdasarkan sudut penyebarannya
§ General institution
yaitu institusi yang dikenal oleh sebagian besar masyarakat dunia. Contoh: institusi agama
§ Restricted institution
yaitu institusi sosial yang hanya dikenal dan dianut oleh sebagian kecil masyarakat tertentu. Contoh: lembaga agama Islam, Kristen Protestan, Hindu, dan Budha.
o   Berdasarkan sudut fungsinya
§ Operative institution
yaitu institusi yang berfungsi menghimpun pola-pola atau cara-cara yang diperlukan dari masyarakat yang bersangkutan. Contoh: institusi ekonomi.
§ Regulative institution
yaitu institusi yang bertujuan mengawasi adat istiadat atau tata kelakuan dalam masyarakat. Contoh: institusi hukum dan politik seperti pengadilan dan kejaksaan.

3.   Jenis -jenis dan fungsi/peran lembaga sosial
o   Fungsi lembaga keluarga:
­ Biologis atau reproduksi
yakni mempertahankan kelangsungan keturunan hidup keluarga.
­ Afeksi
yakni dengan pemenuhan psikologis ; cinta, kasih sayang, persahabatan, persaudaraan
­ Sosialisasi
yakni merujuk pada proses pembentukan kepribadian anak, melalui interaksi dalam keluarga, dengan mempelajari pola tingkah laku, sikap, keyakinan, cita-cita, dan nilai-nilai masyarakat
­ Proteksi
yakni melindungi anggotanya untuk memperoleh ketentraman dan kenyamanan lahir batin
­ Ekonomi
yakni pengaturan ekonomi keluarga ; keterlibatan dalam pengolahan tanah, berdagang
­ Religius
yakni dengan mendidik dan memperkenalkan pada kehidupan beragama dengan melaksanakan ibadah
o   Fungsi lembaga pendidikan:
Fungsi manifes:
­ Mempersiapkan anggota masyarakat untuk mencari nafkah.
­ Mengembangkan bakat perseorangan demi kepuasan pribadi dan bagi kepentingan masyarakat.
­ Melestarikan kebudayaan.
­ Menanamkan keterampilan yang perlu bagi partisipasi dalam demokrasi.
Fungsi laten:
­ Mengurangi pengendalian orang tua.
Melalui pendidikan, sekolah orang tua melimpahkan tugas dan wewenangnya dalam mendidik anak kepada sekolah.
­ Menyediakan sarana untuk pembangkangan.
Sekolah memiliki potensi untuk menanamkan nilai pembangkangan di masyarakat. Hal ini tercermin dengan adanya perbedaan pandangan antara sekolah dan masyarakat tentang sesuatu hal, misalnya pendidikan seks dan sikap terbuka.
­ Mempertahankan sistem kelas sosial.
Pendidikan sekolah diharapkan dapat mensosialisasikan kepada para anak didiknya untuk menerima perbedaan prestise, privilese, dan status yang ada dalam masyarakat. Sekolah juga diharapkan menjadi saluran mobilitas siswa ke status sosial yang lebih tinggi atau paling tidak sesuai dengan status orang tuanya.
­ Memperpanjang/menunda masa remaja.
Pendidikan sekolah dapat pula memperlambat masa dewasa seseorang karena siswa masih tergantung secara ekonomi pada orang tuanya.

Fungsi lain lembaga pendidikan:
­ Transmisi (pemindahan) kebudayaan.
­ Memilih dan mengajarkan peranan sosial.
­ Menjamin integrasi sosial.
­ Sekolah mengajarkan corak kepribadian.
­ Sumber inovasi sosial.

o   Lembaga Ekonomi
Tujuan lembaga ekonomi yang hendak dicapai adalah terpenuhinya kebutuhan pokok untuk kelangsungan hidup masyarakat.
Fungsi dari lembaga ekonomi:
­ Memberi pedoman untuk mendapatkan bahan pangan
­ Memberikan pedoman untuk melakukan pertukaran barang/barter
­ Memberi pedoman tentang harga jual beli barang
­ Memberi pedoman untuk menggunakan tenaga kerja
­ Memberikan pedoman tentang cara pengupahan
­ Memberikan pedoman tentang cara pemutusan hubungan kerja
­ Memberi identitas bagi masyarakat

o   Lembaga Agama
Lembaga agama adalah sistem keyakinan dan praktek keagamaan dalam masyarakat yang telah dirumuskan dan dibakukan.
Fungsi lembaga agama:
­ Sebagai pedoman hidup
­ Sumber kebenaran
­ Pengatur tata cara hubungan manusia dengan manusia dan manusia dengan Tuhan
­ Tuntutan prinsip benar dan salah
­ Pedoman pengungkapan perasaan kebersamaan di dalam agama diwajibkan berbuat baik terhadap sesama
­ Pedoman keyakinan manusia berbuat baik selalu disertai dengan keyakinan bahwa perbuatannya itu merupakan kewajiban dari Tuhan dan yakin bahwa perbuatannya itu akan mendapat pahala, walaupun perbuatannya sekecil apapun.
­ Pedoman keberadaan yang pada hakikatnya makhluk hidup di dunia adalah ciptaan Tuhan semata
­ Pengungkapan estetika manusia cenderung menyukai keindahan karena keindahan merupakan bagian dari jiwa manusia
­ Pedoman untuk rekreasi dan hiburan. Dalam mencari kepuasan batin melalui rekreasi dan hiburan, tidak melanggar kaidah-kaidah agama
Unsur-unsur lembaga agama:
­ Kepercayaan
­ Praktek keagamaan
­ Simbol keagamaan
­ Umat
­ Pengalaman keagamaan

o   Lembaga Politik
Lembaga politik berupa perangkat aturan atau status yang mengkhususkan diri pada pelaksanaan kekuasaan dan wewenang.
Lembaga politik merupakan pranata yang menangani masalah administrasi dan tata tertib umum demi tercapainya keamanan dan ketentraman masyarakat. Lembaga yang merupakan pembantunya adalah seperti sistem hukum dan perundang-undangan, kepolisian, angkatan bersenjata, kepegawaian, kepartaian, hubungan diplomatik. Bentuk pranata atau institusi politik yang mengkoordinasi segala kegiatan diatas disebut negara.
Bentuk Negara, secara umum:
§ Negara kesatuan yaitu dengan satu kesatuan pemerintahan, parlemen, lembaga peradilan dan konstitusi.
§ Negara federasi / serikat yaitu adanya negara bagian yaitu negara yang memiliki undang-undang dan peradilan sendiri.
Bentuk Pemerintahan:
§ Republik yaitu dipimpin oleh presiden yang memegang kekuasan eksekutif dan parlemen dengan kekuasan legislatif.
§ Monarki yaitu dipimpin oleh raja/ ratu yang didapatkan berdasarkan keturunan dan diperoleh seumur hidup.
§ Kekaisaran dipimpin seorang kaisar yang diperoleh secara turun temurun.
Bentuk kekuasaan:
§ Kewibawaan lahiriah (kharismatik) misalnya tokoh agama.
§ Tradisi atau keturunan, misalnya raja.
§ Secara formal (legal-rasional) berdasarkan hukum misalnya presiden.

       Fungsi lembaga politik:
       Fungsi Manifes:
§ Pelembagaan norma melalui Undang-Undang yang disampaikan oleh badan-badan legislatif.
§ Melaksanakan Undang-Undang yang telah disetujui.
§ Menyelesaikan konflik yang terjadi di antara para warga masyarakat yang bersangkutan (internal order).
§ Menyelenggarakan pelayanan seperti perawatan kesehatan, pendidikan, kesejahteraan dan seterusnya (general walfer).
§ Melindungi para warga masyarakat atau warga negara dari serangan bangsa lain (external scurity).
§ Memelihara kesiapsiagaan/kewaspadaan menghadapi bahaya.
§ Mengatur proses politik.
§ Mengerakkan partisipasi masyarakat.
§ Mengembangkan budaya demokrasi.

Fungsi laten:
§ Tempat melakukan korupsi dan kolusi.
§ Pemerasan dan penipuan terhadap rakyat.
§ Sebagai wahana untuk memecah belah dan adu domba.
§ Kemandulan pelaksanaan pemerintahan sehingga terjadi stagnasi dalam segala aspek kehidupan bangsa.

o   Lembaga Hukum
Fungsi hukum dalam perkembangan masyarakat dapat terdiri dari:
§ Sebagai alat pengatur tata tertib hubungan masyarakat: dalam arti, hukum berfungsi menunjukkan manusia mana yang baik, dan mana yang buruk, sehingga segala sesuatu dapat berjalan tertib dan teratur.
§ Sebagai sarana untuk mewujudkan keadilan sosial lahir dan batin: dikarenakan hukum memiliki sifata dan ciri-ciri yang telah disebutkan, maka hukum dapat memberi keadilan, dalam arti dapat menentukan siapa yang salah, dan siapa yang benar, dapat memaksa agar peraturan dapat ditaati dengan ancaman sanksi bagi pelanggarnya.
§ Sebagai sarana penggerak pembangunan: daya mengikat dan memaksa dari hukum dapat digunakan atau didayagunakan untuk menggerakkan pembangunan. Di sini hukum dijadikan alat untuk membawa masyarakat ke arah yang lebih maju.
§ Sebagai penentuan alokasi wewenang secara terperinci siapa yang boleh melakukan pelaksanaan (penegak) hukum, siapa yang harus menaatinya, siapa yang memilih sanksi yang tepat dan adil: seperti konsep hukum konstitusi negara.
§ Sebagai alat penyelesaian sengketa: seperti contoh persengekataan harta waris dapat segera selesai dengan ketetapan hukum waris yang sudah diatur dalam hukum perdata.
§ Memelihara kemampuan masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan kondisi kehidupan yang berubah, yaitu dengan cara merumuskan kembali hubungan-hubungan esensial antara anggota-anggota masyarakat.

SKL 9
MENDESKRIPSIKAN PENELITIAN SOSIAL
1.   mengidentifikasi penelitian sosial
2.   mendeskripsikan rancangan penelitian atau melakukan penelitian sosial
3.   mendeskripsikan hasil penelitian sosial
1.   Jenis-jenis penelitian
­ Penelitian Eksploratif
artinya penelitian yang bertujuan untuk menemukan atau   mendapat kan suatu pengetahuan baru atau menemukan  sesuatu yang sebelumnya belum ada
­ Penelitian Verivikatif
bertujuan untuk menguji kebenaran atau menguji hasil suatu penelitian yang sudah dilakukan karena adanya data-data atau kesimpulan yang diragukan kebenarannya
­ Penelitian Developmen
bertujuan untuk  mengembangkan, memperluas dan menggali lebih dalam suatu teori atau problematik keilmuan menjadi lebih dalam
­ Penelitian eksploratif 
Bertujuan untuk emgenali variabel/aspek-aspek tertentu dari suatu fenomena atau fakta yang ingin diketahui maknanya
­ Penelitian deskriptif
Untuk mendeskripsikan suatu fenomena yang sama seperti pada penelitian dilakukan untuk menjelaskan hasil penelitian berupa angka secara deskriptif
­ Penelitian eksplanatif
Dilakukan untuk menjelaskan lebih lanjut  mengenai alasan suatu variabel memiliki kecenderungan tertentu yang muncul sebagai akibat adanya variabel bebas
­ Penelitian Survei
Penelitian ini memiliki cirri khas yang ditunjukkan dari jumlah sampel (yang dijadikan sasaran pengamatan) cukup besar dan cara pengumpulan datanya dikalukan dengan menggunakan perangkat kuesioner
­ Penelitian eksperimen
Bertujuan untuk menyelidiki kemungkinan hubungan sebab antar variabel dengan cara melakukan control langsung terhadap faktor penyebab
­ Penelitian komparatif
Bertujuan membandingkan dua variabel atau lebih
­ Penelitian Korelatif
Bertujuan untuk menyelidiki sejauh mana variasi-variasi pada suatu faktor yang berhubungan dengan variasi lain pada satu faktor atau lebih

o   Penelitian ditinjau dari cara pembahasannya
­ Penelitiann Deskriptif
yaitu untuk melukiskan, memaparkan,menuliskan melaporkan suatu keadaan, obyek atau peristiwa tanpa menarik kesimpulan umum
­ Penelitian Inferensial
yaitu disamping melukiskan peristiwa juga menarik kesimpulan umum dari masalah yang sedang dihadapi
 
o   Penelitian ditinjau dari cara penerapannya atau pemakaiannya 
­ Penelitian Dasar (basic research)
yaitu bertujuan untuk menemukan suatu generalisasi/berusaha menemukan menemukan teori-teori atau dalil-dalil yang berlaku umum
­ Penelitian Terapan
diarahkan   untuk   kepentingan   praktis   dibidang kehidupan sehari-hari
Contoh; penelitian obat-obatan tradisional.
                                
o   Penelitian ditinjau  dari  tempat pelaksanaannya
­ Penelitian Laboratorium
dilakukan dalam suatu tempat khusus untuk mengadakan studi ilmiah dan kerja ilmiah
­ Penelitian Lapangan (field research)
dilakukan dalam kehidupan sebenarnya    pada umumnya bertujuan untuk memecahkan masalah masalah praktis dalam kehidupan sehari-hari
­ Penelitian Kepustakaan
bertujuan untuk mengumpulkan data dan informasi dengan bantuan macam-macam materi yang terdapat diruang  kepustakaan misalnya buku-buku, majalah , nas kah,catatan kisah sejarah, dokumen. dll

o   Penelitian ditinjau  dari bidangnya 
­ Penelitian bidang alam
mempunyai obyek dunia riil materi atau dunia obyektif, yang  dicari adalah fakta dan pembuktian kenyataan yang dipergunakan metode deduktif induktif, mengikuti eksperimen
­ Penelitian bidang sosial
obyeknya adalah manusia dan fenomena-fenomena manusiawi atau gejala-gejala sosial. Titik beratnya   adalah masalah efek atau pengaruh dan kegunaan bagi manusia.
Dalam ranah penelitian sosial dikenal bentuk penelitian yaitu penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif
­   Penelitian kuantitatif
yaitu peneliti mengumpulkan data yang dapat diukur dengan angka.
­   Penelitian kualitatif, yaitu penyajian dan analisis data  dilakukan secara deskriptif
 
2.   Rancangan penelitian sosial
Rancangan penelitian adalah pokok-pokok perencanaan seluruh penelitian yang tertuang   dalam suatu kesatuan naskah secara ringkas, jelas dan utuh.
Manfaat rancangan penelitian:
o   Memberi pegangan yang jelas kepada peneliti dalam melakukan penelitian
o   Menentukan batas-batas penelitian yang berhubungan dengan tujuan penelitian
o   Memberikan gambaran tentang tahap yang harus dilakukan dan kesulitan-kesulitan yang akan dihadapi saat penelitian
Menentukan topik atau masalah penelitian
Topik merupakan pokok permasalahan dari suatu penelitian. Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan topik/masalah penelitian:
o   Topik penelitian harus menarik minat
Artinya, faktor ketertarikan mendorong peneliti agar bersemangat melaksanakan penelitian
o   Data dapat diperoleh
Artinya, penelitian dapat dilaksanakan sesuai dengan kemampuan dan keinginan peneliti
o   Hasil-hasil penelitian bermanfaat
o   Topik penelitian merupakan sesuatu yang baru dan asli/original (bukan duplikat/plagiat)
                                             
Populasi dan sampel penelitian
Dalam penelitian dikenal subyek penelitian, yang merupakan sasaran dalam penelitian    atau sumber data dalam penelitian. Bila cakupan subyek  penelitian   sangat  luas,  maka perlu ditetapkan dulu jumlah populasinya, kemudian dipilih sampel yang akan mewakili populasi tersebut.
o   Populasi
Adalah merupakan sekumpulan unit-unit elementer, atau hal yang menjadi sumber pengambilan sampel yang memenuhi syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian atau kelompok besar yang menjadi sasaran generalisasi 
o   Sampel 
Adalah kelompok kecil sasaran penelitian, atau merupakan bagian dari populasi yang diambil dan dipergunakan untuk penelitian yang sifat dan karakteristiknya dapat mewakili populasi sebagai subyek penelitian.
Contoh Populasi dan sampel penelitian
Populasi = Semua remaja Indonesia yang berusia 12-19 tahun. Sampel = Siswa SLTP dan SLTA di kota Banjarnegara yang  berprestasi
                       
      Teknik sampilng/penarikan sampel penelitian
o   Sampel acak (random sampling)
Yaitu setiap subyek penelitian memiliki kemungkinan yang sama untuk menjadi sampel penelitian caranya dengan melalui undian/ordinal    
o   Sampel  bertingkat (stratified sampling)
Diambil dengan cara membagi populasi atas kelas-kelas atau tingkat. Anggota setiap sampel diambil dari setiap kelas tersebut sehingga setiap kelas terwakili. Contoh : Seorang peneliti ingin mengetahui pendapat mahasiswa sosiologi di seluruh Universitas mengenai susunan kurikulum SMA untuk pelajaran sosiologi. Populasi terdiri dari mahasiswa semua tingkatan, maka pengambilan sampel dapat dilakukan dengan sistem bertingkat atau berstrata yaitu mulai dari mahasiswa tingkat I hingga tingkat IV, dan sampel tersebut mewakili tiap tingkatan 
o   Sampel Kelompok (cluster sampling)
Yaitu populasi dibagi atas kelompok menurut kategori masing-masing (profesi, agama, suku, dll), dengan   anggota  yang  tidak perlu homogen. Pada umumnya sampel kelompok hanya digunakan untuk populasi yang cukup besar.
o   Sampel Kuota (quota sampling)
Yaitu dilakukan dengan cara menentukan stratanya (kelas atau golongan  yang berupa tingkat/apisan) terlebih dahulu menurut sifat-sifat yang dianggap memiliki pengaruh paling dominan terhadap variabel yang sering diteliti, kemudian    jumlah anggota setiap lapisan tersebut ditentukan berdasarkan kuota (jatah)
o   Sampel bertujuan (purposive sampling)
Yaitu merupakan cara pengambilan sampel dengan tujuan tertentu atau alasan tertentu. Misalnya alasan keterbatasan waktu dan biaya penelitian.
o   Sampel Seimbang (proporsional sampling)
Cara pengambilan sampel dari sub-sub populasi yang besarnya seimbang dengan memperhitungkan jumlah sub populasi

o   Sampel Wilayah (area sampling)
Pengambilan sampel dengan cara membagi sampel berdasarkan wilayah (area)
o   Sampel kebetulan (Incidental sampling)
Pengambilan sampel secara kebetulan. Peneliti memilih sampel yang kebetulan ditemuinya pada suatu tempat dan waktu melalui cara yang telah ditentukan
      Data penelitian
Data adalah  informasi mengenai keadaan sesuatu hal yang   diperoleh  melalui proses pengukuran. Sumber data adalah responden, benda mati, benda hidup dan catatan.
Jenis-jenis data penelitian:
o   Berdasarkan Cara Memperolehnya 
­ Data primer
adalah data yang diperoleh dari sumber pertama dan utama. Seperti data-data yang diperoleh peneliti dari wawancara, angket, observasi, dan tes   
­ Data Sekunder
adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dari  sumber  lain. Seperti data dari Biro Pusat Statistik, selain itu sumber-sumber kepustakaan, majalah,  surat kabar, arsip, dokumen dan catatan.
 
o   Berdasarkan sifatnya
­ Data Kuantitatif
data yang dinyatakan dalam bentuk bilangan atau angka yang hasinya dapat diolah dan dianalisis dengan menggunakan tekhnik-tekhnik statistik. Seperti luas lahan pertanian 10.000 hektar, anak putus sekolah  20 orang
­ Data Kualitatif
data-data yang tidak dinyatakan dalam bentuk angka , tetapi lebih banyak menggunakan deskripsi, ungkapan atau makna-makna tertentu yang harus diungkap peneliti. Seperti  data tentang status perkawinan, jenis kelamin, kelas sosial. dll 

o   Berdasarkan Sumbernya
­ Data Intern
data yang dikumpulkan sendiri dan untuk keperluan sendiri
­ Data Ekstern
yaitu data yang dikumpulkan oleh orang lain atau instansi lain, yaitu bisa digunakan untuk keperluan sendiri atau untuk diselidiki oleh pihak lain baik perorangan atau kelompok
     Syarat-syarat data penelitian:
o   obyektif
artinya, data harus sesuai dengan keadaan dan kenyataan yang ada
o   Representatif
artinya, data harus bisa mewakili seluruh populasi penelitian
o   Akurat
Artinya, data tepat waktu atau berlaku pada saat digunakan
o   Data harus berhubungan dengan masalah penelitian yang akan dipecahkan.

Pengumpulan data penelitian
Pengumpulan data dalam penelitian dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa cara: 

o   Pengamatan (observasi)
Adalah merupakan aktivitas penelitian dalam rangka mengumpulkan data yang berkaitan dengan masalah-masalah penelitian melalui proses pengamatan langsung di lapangan.
Menurut keberadaan pengamat di lapangan,   observasi dapat dibedakan menjadi 2 yaitu:
­   Pengamatan Terlibat (Observasi Partisipatif)
Yaitu observasi yang  dilakukan pengamat dengan   cara melibatkan diri kedalam lingkungan obyek pengamatan.    
Contoh, Seorang  peneliti   ingin   mengetahui  tentang  pola hidup masyarakat Tengger maka untuk   mengetahui hal ini peneliti dapat melakukan observasi partisipasi, yaitu hidup bersama dengan masyarakat Tengger selama jangka waktu tertentu. 
­   Pengamatan tidak terlibat (Observasi Nonpartisipatif) 
Yaitu peneliti tidak melibatkan diri secara langsung kedalam obyek pengamatan, tetapi tetap bisa memperoleh gambaran mengenai obyeknya
Contoh, Seorang peneliti ingin mengamati tentang pola perilaku pengamen anak-anak disebuah terminal.  Dalam proses pengamatan, peneliti tidak harus  berperilaku atau menjadi bagian dari pengamen tersebut, namun cukup dengan cara mengamati pola perilaku dan kegiatan mereka dari jarak tertentu
              
Kelebihan dan Kelemahan Observasi 
·       Kelebihan:
­   Terdapat  kemungkinan  untuk  mencatat   hal-hal, perilaku, pertumbuhan  dll   sewaktu kejadian masih berlasung.
­   Dapat diperoleh data dari subyek baik yang tidak dapat maupun tak mau berkomunikasi secara verbal. Misalnya perilaku bayi 
­   Obyek penelitian yang selalu sibuk lebih senang  diteliti melalui observasi daripada diberi angket atau wawancara
­   Memungkinkan pencatatan serempak terhadap berbagai gejala karena dibantu oleh observer atau alat lain
·       Kelemahan:
­   Diperlukan waktu yang lama untuk memperoleh hasil observasi langsung terhadap suatu kejadian
­   Observasi terhadap suatu fenomena yang memiliki rentang waktu lama tidak dapat dilakukan secara langsung. Misalnya peristiwa sejarah
­   Ada beberapa kegiatan yang datanya tidak mungkin diperoleh melalui observasi. Misalnya, rahasia pribadi seseorang. 
­   Jika obyek observasi menyadari dirinya sedang  diamati, maka ia cenderung untuk berkelakuan sesuai yang diharapkan pengamat dapat terganggu atau bahkan berhenti

o   Wawancara (interview)
Adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara si peneliti dengan obyek penelitian
Secara fisik  pedoman wawancara ada 2 yaitu :
­   Wawancara Berstruktur
yaitu pedoman wawancara yang disusun secara rinci  sehingga menyerupai chek list, pewawancara tinggal    membubuhkan tanda cek (P) pada nomor yang sesuai
­   Wawancara tidak berstruktur
yaitu pedoman wawancara yang hanya memuat garis besar pertanyaan
           Kelebihan dan kelemahan wawancara: 
·       Kelebihan 
­   Merupakan salah satu tekhnik terbaik untuk mendapatkan data pribadi
­   Tidak terbatas pada tingkat pendidikan tertentu asal responden dapat berbicara dengan baik
­   Dapat dijadikan pelengkap tekhnik pengumpulan data lainnya
­   Sebagai penguji terhadap data yang didapat dengan tekhnik pengumpul lainnya
­   Dapat diperoleh keterangan secara mendalam
­   Informasi yang diinginkan dapat diperoleh dengan tepat
­   Dapat dipastikan bahwa jawaban dari responden
­   Dapat berusaha agar pertanyaan benar-benar  dipahami responden
­   Cara-cara bertanya lebih fleksibel
­   Pewawancara yang sensitif dapat menilai gerak-gerik, nada dan suara serta air muka responden
·       Kelemahan 
­   Responden harus mampu bicara dengan jelas dan benar, orang yang bisu  tidak dapat diwawancarai
­   Waktu, biaya dan tenaga yang digunakan tidak efisien
­   Sangat tergantung pada kesediaan responden
­   Proses wawancara sangat mudah dipengaruhi oleh keadaan yang terjadi pada saat wawancara
­   Untuk obyek yang luas diperlukan pewawancara yang banyak jumlahnya 
­   Kondisi si pewawancara tidak selalu stabil dalam menghadapi berbagai orang secara berturut-turut
­   Belum ada sistem yang baku mengenai mencatat hasil wawancara
                      
o   Angket/ kuesioner (daftar pertanyaan)
Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang   digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal lain yang ia ketahui.
           Kelebihan dan kelemahan angket: 
·       Kelebihan 
­   Tidak memerlukan hadirnya peneliti
­   Dapat dibagikan secara serentak kepada responden
­   Dapat dijawab oleh responden menurut kesempatan  dan waktu yang tersedia
­   Responden tidak malu-malu dan dapat menjawab setiap pertanyaan dengan jujur
­   Bersifat standar sehingga semua responden mendapat pertanyaan yang sama ( homogen )
·       Kelemahan
­   Metode angket hanya bisa digunakan apabila respondennya dapat membaca dan menulis
­   Responden mempunyai pengetahuan, kemampuan dan kesediaan untuk menjawab
­   Responden sering tidak teliti dalam menjawab  pertanyaan
­   Seringkali sukar dicari validitasnya (tingkat kepercayaannya)
­   Kadang-kadang responden dengan sengaja memberikan jawaban yang tidak benar
­   Jika dikirim dengan pos sering tidak kembali
­   Waktu pengembaliannya tidak dapat serempak
                                 
     Pengolahan data penelitian
Pengolahan data adalah salah satu kegiatan dalam penelitian yang bertujuan untuk mengolah data-data   yang diperoleh dari lapangan  agar mudah dibaca dan dipahami.
Tahap-tahap pengolahan data meliputi, editing, koding, dan tabulasi data
o   Editing 
Adalah memeriksa kembali data yang kita peroleh untuk memastikan kesempurnaan pengisian dari setiap instrumen pengumpulan data. Tujuan Editing adalah, memperbaiki kualitas data dan menghilangkan keragu-raguan.                                                                  
o   Koding
Adalah memberi kode-kode pada jawaban dilembar quesioner atau memberikan symbol berupa angka pada jawaban responden 
           Contoh lembar kuesioner:
           Apakah program studi/jurusan anda?        kode
a.   IPA                                                                       1
b.   IPS                                                                       2
c.   Bahasa                                                              3
Jawaban dimasukkan ke dalam kolom kode
o   Tabulasi Data
Adalah proses pengolahan data yang dilakukan  dengan cara memasukkan data ke dalam tabel.
           Tabulasi data dapat dilakukan  melalui: 
­ Tabulasi Langsung, artinya data langsung ditabulasi dari angket ke dalam tabel yang sudah dipersiapkan tanpa perantara lainnya
­ Tabulasi lembaran kode (Code Sheet), tabulasi dengan lembaran kode dapat dikerjakan dengan menggunakan computer
 
      Pengolahan data statistik
Pengolahan data secara statistik pada dasarnya suatu cara mengolah data kuantitatif sedemikian rupa sehingga data penelitian tersebut mempunyai arti. Pengolahan data statistik dapat dilakukan dengan cara:
o   Distribusi Frekuensi
Frekuensi adalah jumlah pemunculan data dalam sekelompok data sedangkan tabel distribusi frekuensi   adalah tabel dimana data mentah diatur dalam kelas berdasarkan frekuensinya.
Contoh,  data nilai ulangan harian sosiologi dari 50  siswa:
7    9    5    7    5    5    4    7    6    7
4    6    5    6    6    6    7    7    2    7
3    8    9    5    8    3    7    8    6    7
7    6    8    5    4    9     6    6    7   7
6    4    5    6    3    6    2    6    3    5
Agar data tersebut bisa dipahami maka perlu disusun secara berurutan menurut distribusi frekuensinya seperti tabel berikut:
Nilai
Tally
Frekuensi ( f )
2
II
2
3
IIII
4
4
IIII
4
5
IIII III
8
6
IIII IIII III
13
7
IIII IIII II
12
8
IIII
4
9
III
3
Jumlah
50

o   Ukuran Pemusatan (Tendensi Sentral)
Selain penyusunan data dengan tabel distribusi frekuensi, data dapat pula kita susun dengan mencari suatu bilangan yang mewakili keseluruhan satuan data tersebut. Bilangan yang mewakili keseluruhan satuan data disebut tendensi sentral.
Ukuran tendensi sentral yang sering digunakan adalah mean, modus, dan median 
§ Mean ( Rerata Hitung ) 
Adalah nilai rata-rata dari sekumpulan data mentah yang ada. Mean merupakan hasil bagi antara jumlah seluruh nilai dengan jumlah unit yang diamati.                  
§ Modus
Adalah merupakan ukuran pemusatan yang menunjukkan frekuensi terbesar pada suatu perangkat data atau nilai data yang memiliki frekuensi tertinggi dalam suatu distribusi        
§ Median 
Adalah nilai tengah dalam sebuah kelompok nilai yang sudah diurutkan atau suatu nilai yang membagi data-data yang telah diurutkan dke dalam dua bagian yang sama besar.
Diurutkan  maksudnya kelompok nilai tersebut disusun berdasarkan urutan nilai terkecil hingga terbesar atau sebaliknya.
Cara mencari median adalah sbb :
­   Apabila banyaknya anggota kelompok nilai itu ganjil ,maka nilai mediannya adalah nilai yang terletak ditengah- tengah urutan tersebut
Contoh : Skor  prestasi 5 orang mahasiswa adalah 4,5,6,7,8 maka mediannya adalah 6 
­   Apabila banyaknya anggota  kelompok nilai itu genap, maka mediannya adalah jumlah dua anggota yang terletak ditengah-tengah urutan nilai tersebut dibagi dua 


3.   Laporan  penelitian
Agar hasil penelitian bermanfaat untuk orang lain atau masyarakat perlu dikomunikasikan secara tertulis  dalam bentuk laporan penelitian.
Laporan adalah suatu cara komunikasi dimana penulis menyampaikn informasi kepada sese orang atau suatu badan karena tanggung jawab yang diembannya 
 
o   Syarat-syarat penulisan laporan 
§ Penulis harus tahu betul kepada siapa laporan ditujukan
§ Langkah demi langkah dalam penulisan harus dikemukakan secara jelas (sistematis)
§ Mudah dicerna oleh setiap pembaca laporan penelitian
§ Laporan harus bersifat ilmiah, jelas dan meyakinkan
§ Menggunakan bahasa yang komunikatif, baik dan benar

o   Bagian-bagian laporan penelitian 
Dalam penulisan suatu laporan penelitian diperlukan suatu format atau kerangka penulisan   yang dapat menjadi patokan bagi penulis. Berikut adalah format atau kerangka penulisan laporan penelitian yang umumnya dipergunakan oleh para peneliti sosial:

§ Bagian awal laporan
Bagian awal laporan berisi tentang :
­   Halaman judul
merupakan kulit dari sebuah laporan penelitian yang dicantumkan secara jelas dan menonjol
­   Abstrak
merupakan gambaran singkat tentang isi keseluruhan laporan penelitian
­   Kata Pengantar
pada kata pengantar disajikan pernyataan tentang tujuan penulisan, masalah-masalah yang dihadapi, siapa yang diberi bantuan serta ucapan terima kasih
­   Daftar isi
diperlukan agar pembaca mengetahui bagian-bagian yang terdapat dalam laporan dan dapat melihat hubungan yang terjadi antara satu bagian dengan bagian lain.
­   Daftar tabel
­   memuat daftar tabel-tabel yang terdapat dalam laporan penelitian tersebut
­   Daftar gambar / ilustrasi/ Diagram 
  
§ Bagian isi (bagian Inti)
Bagian isi laporan terdiri atas: 
­   Pendahuluan
membahas mengenai : permasalahan, rumusan permasalahan, tujuan penelitian, pembatasan istilah, manfaat penelitian
­   Kerangka Teoritis
Kerangka teoritis atau tinjauan pustaka terdiri dari : penemuan yang lalu, teori yang mendasari,  ringkasan dan kerangka berpikir, hipotesis 
§ Metodologi Penelitian
ada beberapa hal yang dibahas dalam metodologi penelitian : pemilihan subyek (populasi, sampel, dan tekhnik sampling), desain dan pendekatan, serta pengumpulan data 
§ Pelaksanaan penelitian, menjelaskan hal-hal yang dilakukan dalam pelaksanaan penelitian antara lain : pengolahan  dan analisis data, validasi instrumen,  pengumpulan dan penyajian data, analisis data, serta hasil analisis 
§ Hasil Penelitian dan Pembahasan
bagian ini merupakan bagian terpenting bagi pembaca, sebab disini akan diketahui apa yang dapat dipelajari dari penelitian tersebut dan bagaimana hubungan antara  penemuan dengan masalah-masalah penelitian yang telah dirumuskan.
§ Bagian penutup
­   Kesimpulan
membahas tentang segala hal yang telah diuraikan dalam bab yang mendahuluinya, dan memperhatikan mengenai pelaksanaan, hubungan dan akibat atau hasil dari segenap uraian-uraian yang mendahuluinya
­   Saran
dibuat dengan singkat, jelas, padat, dan dibuat berdasarkan usaha-usaha tertentu dalam pemecahan masalah yg belum terpecahkan
­   Lampiran
berisi tentang, instrumen kuesioner (angket), interview guide (pedoman wawancara), perhitungan statistik dan analisa data, serta surat-surat yang dianggap penting dalam proses penelitian
­   Indeks
adalah petunjuk yang berisi daftar kata-kata kunci  dan istilah penting, yang disusun menurut abjad  dan dapat  digunakan  untuk  menelusuri  topik  yang  berhubungan di dalam seluruh bagian laporan penelitian
­   Daftar Pustaka
­   memuat karya tulis berupa buku, laporan penelitian, artikel, ensiklopedi yang digunakan baik pada waktu melakukan penelitian aupun pada waktu menulis laporan penelitian. Atau dengan kata lain pada bagian ini dituliskan semua sumber  yang dijadikan bahan atau referensi dalam penelitian tersebut.














































  
Fungsi laporan penelitian:
o   Bagi peneliti
laporan penelitian dapat menjadi bukti bahwa peneliti telah menemukan sesuatu. Melalui laporan penelitian dapat untuk menunjukkan hak temuannya agar di kenal oleh banyak pihak dan menjadikan hasil temuannya lebih bermakna
o   Bagi Ilmuwan
laporan penelitiaan bermanfaat sebagai sarana untuk menambah khasanah ilmu pengetahuan
o   Bagi Pemerintah
bagi birokrat dan pengambil keputusan, laporan penelitian bermanfaat untuk penentuan kebijakan sehingga daya dukung kebijakan itu cukup kuat
o   Bagi Masyarakat luas
laporan penelitian menjadikan kehidupan  manusia menjadi lebih sempurna dan  semakin mudah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SOSIALISASI4